MALANG POST – Pemkt Batu kembali menegaskan komitmennya, untuk menghadirkan perlindungan sosial yang menyentuh langsung warga. Melalui penyaluran Insentif Lanjut Usia dan Insentif Disabilitas Tahap II Tahun 2025. Wali Kota Batu Nurochman turun langsung menyerahkan bantuan kepada penerima manfaat di Kecamatan Bumiaji.
Bukan sekadar seremonial, penyerahan dilakukan dari rumah ke rumah. Pendekatan personal ini sekaligus menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap kondisi nyata warga di lapangan.
Penyerahan pertama dilakukan kepada Salamah, warga Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo. Lansia tangguh ini menerima Insentif Lanjut Usia Tahap II berupa bantuan tunai sebesar Rp3 juta. Tak hanya itu, Salamah juga memperoleh manfaat dari Program Sekolah Lansia dengan komponen bantuan sebesar Rp600 ribu setiap tiga bulan.
Yang membuat kisah Salamah istimewa, bantuan sosial yang diterimanya tak berhenti sebagai pemenuhan kebutuhan dasar. Sebelumnya, ia mendapat dukungan usaha produksi ikan asin. Kini, usaha tersebut berkembang. Salamah sudah mampu mengolahnya menjadi peyek ikan asin yang diproduksi secara mandiri dan dipasarkan dengan menitipkan ke saudara serta tetangga sekitar.
Wali Kota Nurochman pun memberikan apresiasi langsung. Menurutnya, inilah wajah ideal dari program perlindungan sosial.
“Bantuan ini kami dorong bukan hanya untuk bertahan, tapi untuk tumbuh. Ketika penerima bisa mandiri dan produktif, di situlah perlindungan sosial benar-benar memberi dampak,” ujar Cak Nur sapaan Nurochman.

SALURKAN: Wali Kota Batu, Nurochman saat menyalurkan bantuan insentif lansia dan disabilitas di kawasan Kecamatan Bumiaji. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dari rumah lansia produktif, agenda berlanjut ke penerima Insentif Disabilitas Tahap II. Bantuan diserahkan kepada Ananda Husein Abdulrahman Alfarizi (8). Bocah asal Kecamatan Bumiaji ini menerima bantuan tunai sebesar Rp3 juta.
Kisah Husein menyimpan haru. Ia merupakan anak kembar, namun satu saudaranya meninggal dunia saat lahir. Husein sendiri mengalami disabilitas. Sang ibu memilih bekerja sebagai penjahit rumahan agar tetap bisa mendampingi dan merawat anaknya secara optimal.
Cak Nur menegaskan, perhatian terhadap anak penyandang disabilitas menjadi bagian penting dari arah pembangunan Kota Batu yang inklusif dan berkeadilan.
“Negara harus hadir sejak dini. Anak-anak dengan kebutuhan khusus harus mendapat dukungan agar tetap memiliki masa depan yang layak,” tegasnya.
Pada tahap II ini, total dua penerima manfaat menerima langsung Insentif Lanjut Usia dan Insentif Disabilitas. Pemkot Batu memastikan, program perlindungan sosial akan terus dijalankan secara berkelanjutan. Tidak hanya sebagai bantuan sesaat, tetapi sebagai pengungkit agar keluarga penerima manfaat mampu bangkit, mandiri, dan lebih berdaya.
“Melalui pola pendampingan dan penyaluran yang tepat sasaran, kami berharap insentif ini benar-benar memberi dampak nyata, menguatkan ketahanan keluarga, menumbuhkan kemandirian ekonomi, sekaligus menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya. (Ananto Wibowo)




