BENARKAH?: Salah satu foto yang diduga dua anggota DPRD Kota Malang, tepergok berjalan sembari berangkulan di salah satu mall di Surabaya. Keduanya bukan suami istri. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Anggota Komisi A DPRD Kota Malang periode 2024 – 2029, Djoko Prihatin, ternyata sejak Agustus 2025 lalu, sudah dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Malang.
Dalam laporan tertulis yang diajukan salah seorang warga Kota Malang dan salah satu aliansi, Ketua Terpilih DPD II Partai Golkar Kota Malang ini, diduga selingkuh dengan teman sejawatnya sesama anggota DPRD, berinisial Kk.
Dalam foto yang berhasil didapatkan Malang Post, keduanya terlihat berangkulan mesra di salah satu mall di Surabaya. Sumber yang memberikan foto-foto tersebut, mengambil momen mesra di ruang publik itu pada Kamis (24/10/2024) lalu.
Informasi lain menyebut, dugaan adanya jalinan asmara itu, sudah berlangsung cukup lama sebelum foto-foto healing ke Surabaya tersebar.
Hanya saja, ketika masih menjadi kasak kusuk di internal DPRD Kota Malang. Belum sampai berlanjut ke Badan Kehormatan DPRD.
“Kami ingin dugaan pelanggaran etik ini ditindaklanjuti. Hanya BK DPRD dan internal Partai Golkar yang bisa memberikan sanksi, jika keduanya terbukti melanggar etik,” kata A, salah seorang warga Kota Malang, kepada Malang Post, Kamis (18/12/2025).
Terpisah, Ketua BK DPRD Kota Malang, Kristina Yanuarti, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan dari warga Kota Malang terkait dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Djoko Prihatin.
“Kami akan segera koordinasikan dengan anggota BK lainnya. Mohon waktu, paling tidak minggu depan sudah ada jawaban,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Djoko Prihatin, tidak mau memberikan jawaban atas tudingan adanya pelanggaran etik yang dilakukan.
“Maaf terkait hal itu, saya no comment,” jawab Djoko Prihatin, Kamis (18/12/2025).
Sayangnya ‘pasangan’ yang dituding berselingkuh, Kk, yang juga ikut dilaporkan ke BK DPRD, tidak memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi.
Sementara itu, tokoh senior Partai Golkar Kota Malang, Agus Sukamto, berharap DPP Partai Golkar segera turun tangan, untuk melakukan pengumpulan bahan keterangan, terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan kader Partai Golkar tersebut.
“Kalau DPP menganggap remeh masalah ini, bisa berdampak pada turunnya kepercayaan masyarakat. Lebih parah lagi, kesolidan kader-kader di bawah bakal tergerus.”
“Apalagi ini melibatkan Ketua DPD II Partai Golkar terpilih. Jangan hanya mempercayakan kepada (DPD) Jawa Timur,” kata Agus Sukamto.
Apalagi jika dibiarkan berlarut-larut, pihaknya khawatir bakal berpengaruh pada perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu 2029 nanti.
“Lucunya, Djoko Prihatin katanya mau silaturahmi dengan tokoh-tokoh senior. Lha saat mau mencalonkan diri saja, gak pernah sowan ke senior. Baru setelah ada masalah, kok pengen sowan,” tandas anggota DPRD periode 1992 – 1997 ini. (Iwan Irawan/Ra Indrata)




