MALANG POST – Pemberdayaan ekonomi lokal kembali ditemukan dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digelar Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang (Polinema).
Melalui kegiatan tersebut, ibu-ibu pelaku UMKM lingkungan ’Aisyiyah Kota Malang mendapatkan pelatihan praktis pembuatan teh herbal berbahan dasar Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Pelatihan ini diharapkan meningkatkan keterampilan produksi sekaligus memperluas peluang pasar bagi produk teh herbal yang ramah lingkungan serta bernilai ekonomi.
Kegiatan bertajuk penyuluhan dan praktik langsung ini berlangsung pada Sabtu, 31 Agustus 2024, bertempat di Panti Asuhan Putri ’Aisyiyah Dinoyo, Malang.
Program ini dipimpin langsung oleh Dr. Heny Dewajani, S.T., M.T., dosen Polinema, bersama tim pengajar: Ari Susanti, S.T., M.T.; Dr. Drs. Arif Rahman Hakim, M.Si.; Anang Takwanto, S.T., M.T.; Dr. Dyah Ratna Wulan, S.Si., M.Si.; serta Mutia Dewi Hidayati, S.Si., M.Si.
Kegiatan ini didanai melalui Skema PKM DIPA Swadaya Reguler Polinema, yang melibatkan dosen sebagai pemateri dan mahasiswa sebagai pendamping.
Tahapan kegiatan dimulai dengan penyuluhan berbasis pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta terkait teh herbal dan manfaat TOGA.
Ari Susanti membawakan materi tentang latar belakang teh herbal, manfaat TOGA, serta bahan yang biasa dipakai seperti jahe, kunyit, serai, asam jawa, kayu manis, dan bunga telang.
Peserta juga diajarkan teknik pengolahan, termasuk pengeringan bahan, pengemasan produk, serta strategi pemasaran.
Selanjutnya, pelaksanaan demo pembuatan teh herbal secara langsung memberi kesempatan bagi ibu-ibu untuk terlibat aktif dalam proses produksi.
Antusiasme peserta sangat tinggi, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan selama sesi praktik. Setelah sesi demo, peserta diajak mencicipi berbagai varian teh dari kondisi hangat maupun dingin.
Evaluasi pasca pelatihan dilakukan melalui post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan.

Banyak jawaban benar meningkat, jawaban salah berkurang, dan peserta memberikan respons sangat setuju serta puas atas pelaksanaan kegiatan.
Manfaat jangka panjang bagi UMKM ’Aisyiyah Kota Malang sangat potensial. Keterampilan teknis yang meningkat memungkinkan peserta mengolah bahan baku TOGA secara efektif menjadi produk teh herbal yang berpotensi mendominasi pasar.
Mengingat ketersediaan TOGA melimpah di sekitar lingkungan, program ini diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha berbasis produk herbal yang berkelanjutan serta memberi dampak positif bagi perekonomian lokal.
Pelatihan ini membuka peluang bagi UMKM di lingkungan ’Aisyiyah Kota Malang untuk meningkatkan daya saing, memperluas jangkauan pasar, dan berkontribusi pada kemandirian ekonomi yang lebih baik.
PKM Polinema sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi bertujuan memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tercipta keberlanjutan usaha berbasis produk herbal yang ramah lingkungan, sehat, dan bernilai ekonomi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Sumber daya kampus menjamin bahwa program-program seperti ini tidak hanya berhenti pada kelas teori, melainkan tumbuh menjadi inisiatif nyata yang mendorong perubahan positif di tingkat lokal.
Pelatihan teh herbal TOGA ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi akademisi dengan komunitas dapat mencetak perubahan ekonomis yang berkelanjutan. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




