SEMANGAT: Arkhan Fikri dan kawan-kawan terus ditempa latihan untuk persiapan turun di pekan ke-15, saat menjamu Madura United. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Sebelum pergantian tahun menuju 2026, Arema FC masih memiliki dua laga terakhir. Keduanya adalah laga kandang di Super League musim 2025/2026, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Yakni laga pekan ke-15 menjamu Madura United, pada Selasa (23/12/2025). Plus laga tunda pekan ke-8, menjamu Persita Tangerang, berlangsung Senin (30/12/2025).
Dua pertandingan itu, memiliki banyak makna. Tidak sekadar untuk menaikkan posisi Arema, yang sampai saat ini masih tertahan di peringkat ke-10. Tetapi juga mengembalikan kepercayaan publik.
Bagaimana tidak, rekor kandang Arema FC lumayan jelek. Enam kali bertanding, hanya dua kali bisa dimenangkan. Yakni pekan pertama, mengalahkan PSBS Biak, 4-1 dan pekan ke-3, menang 2-1 lawan Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Selebihnya kalah empat kali berturut-turut. Mulai kalah, 1-2, di pekan ke-5 lawan Dewa United, kalah 1-2 dari Persib Bandung di pekan ke-6 dan kalah 1-3 saat menjamu Borneo FC di pekan ke-10. Disusul kalah di pekan ke-12 dari Persija.
Kondisi tersebut berbanding terbaik, ketika Arema justru digdaya di kandang lawan. Tujuh laga sudah dilakoni. Tak satu pun pernah kalah. Rekornya dua kali menang, lawan PSM Makassar (2-1) dan Semen Padang (2-1).
Ditambah lima kali seri. Ketika dijamu PSIM Yogyakarta (1-1), Persijap (0-0), Persis Solo (2-2), Persebaya Surabaya (1-1) dan imbang 1-1 di laga pekan ke-14, saat dijamu Malut United.
Bagi pelatih Arema FC, Marquinhos Santos alias Marcos Vinicius dos Santos Goncalves, dua kandang di penghujung tahun 2025 ini, harus bisa menjadi batu pijakan. Untuk bisa mengembalikan Arema pada real track yang sudah ditetapkan manajemen di awal kompetisi. Berada di papan atas klasemen Super League musim 2025/2026.
Terutama sekali, Marcos Santos harus bisa membuktikan kepada Aremania dan Aremanita, posisinya sebagai ‘pawang’ Singo tetap layak dipertahankan.
Tentunya jika Marcos Santos juga berharap Aremania mau kembali berbondong-bondong datang ke Stadion Kanjuruhan, untuk menyaksikan secara langsung. Tidak ada lagi alasan untuk tidak menang di partai kandang.
“Ya. Saya masih memiliki janji kepada suporter, untuk bisa menang di kandang.”
“Kami akan memanfaatkan dua laga terakhir, sebelum pergantian tahun,” kata pelatih berlisensi Pro Conmebol ini.
Marcos Santos juga paham, Aremania pasti memberikan dukungan secara militan, jika timnya selalu memberikan hasil positif saat bertanding di hadapan mereka.
Target itulah yang akan dimaksimalkan pelatih 46 tahun tersebut, saat menjamu Madura United dan Persita Tangerang di Stadion Kanjuruhan.
Paling tidak jika dua home event itu bisa dimenangkan, bakal menambah enam poin pada 17 poin yang saat ini didapatkan. Bisa jadi, tambahan poin itu akan mendongkrak posisi Arema di papan atas.
Di papan klasemen sementara, posisi papan atas paling bawah (peringkat 6), saat ini diduduki Persita dengan 19 poin. Alias hanya selisih dua poin dengan Arema.
“Arema adalah tim besar. Tidak seharusnya berada di posisi ini (peringkat 10).”
“Saya ingin membawa tim ini kembali ke papan atas klasemen,” tegas Marcos Santos.
Untuk bisa sapu bersih dua laga kandang, Marcos memang tidak harus dipusingkan lagi dengan komposisi pemain.
Tidak seperti saat dijamu Malut United, dengan sembilan pemain inti harus absen. Menjamu Madura United, Selasa (23/12/2025) mendatang, hanya menyisakan dua pemain yang absen. Julian Guevara yang masih kena sanksi Komdis PSSI, serta Ian Puleio yang terkena akumulasi kartu kuning.
Selebihnya, Marcos Santos sudah bisa memainkan Bayu Setiawan, Salim Akbar Tuharea, Matheus Blade dan Betinho, setelah terbebas dari sanksi kartu merah dan akumulasi kartu kuning.
Termasuk dua penggawa muda Timnas U-22, Arkhan Fikri dan Brandon Scheunemann, yang sudah lepas dari tugas negara. (*/Ra Indrata)




