SITE VISIT: General Manager Arema, ketika mendampingi perwakilan dari tiga kementerian, saat berkunjung ke Stadion Kanjuruhan. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Manajemen Arema FC menunjukkan langkah serius, dalam upaya mendapatkan hak pengelolaan Stadion Kanjuruhan.
Klub berjuluk Singo Edan ini berkomitmen, mengubah kawasan stadion menjadi zona ekonomi eksklusif yang memberdayakan UMKM lokal dan komunitas suporter.
Keseriusan ini disambut positif oleh pemerintah pusat.
Rabu (10/12/2025) kemarin, tiga kementerian sekaligus, yakni Kementerian UMKM, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), melakukan kunjungan lapangan (site visit) ke Stadion Kanjuruhan, untuk berdiskusi langsung dengan manajemen Arema FC.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan, usulan hak kelola ini bukan hanya soal sepak bola. Melainkan pengembangan potensi ekonomi kawasan.
“Kami berkomitmen menjadikan Stadion Kanjuruhan, semacam zona ekonomi eksklusif.”
“Pengembangan potensi ekonomi kawasan stadion, akan dilakukan dengan berkolaborasi bersama komponen UMKM lokal, termasuk komunitas fans,” ujar Inal, panggilan akrab General Manager Arema, Kamis (11/12/2025).
Tujuan utama dari pengelolaan ini, jelasnya, untuk menciptakan kemakmuran bagi klub dan masyarakat Malang Raya pada umumnya.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada pemerintah pusat, atas respons cepat mereka.
“Kami sangat serius untuk bisa mengelola aset ini. Terima kasih kepada pemerintah pusat, utamanya Kemenpora, Kemendagri, Kementerian UMKM dan Pemkab Malang atas dukungannya,” imbuhnya.

PAPARAN: General Manager Arema, mendampingi perwakilan dari tiga kementerian, saat berdiskusi seputar rencana Arema untuk mengelola Stadion Kanjuruhan. (Foto: Arema Official)
Tenaga Ahli Menteri UMKM, Budi Setiawan, yang hadir dalam kunjungan tersebut, mengapresiasi inisiatif Arema FC.
Menurutnya, langkah Arema FC adalah bentuk implementasi nyata dari Nota Kesepahaman (MoU) tiga kementerian, terkait industri olahraga dan UMKM.
“Kami mengapresiasi Arema FC yang merespons MoU 3 Menteri ini dengan cepat, untuk inisiasi mengelola stadion dan kawasan Kanjuruhan.”
“Paparan manajemen cukup komprehensif dan on progress,” kata Budi.
Budi menegaskan, pemerintah tidak akan lepas tangan. “Kementerian UMKM akan melakukan pendampingan kepada Arema FC, untuk mendapatkan hak pengelolaan Stadion Kanjuruhan dan kawasannya melalui program holding UMKM,” tegasnya.
Senada dengan Budi, Sekretaris Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Fitri Rinaldi, melihat potensi besar jika aset pemerintah daerah dikelola secara profesional.
Pertemuan yang melibatkan delegasi Kemendagri (diwakili Dirjen Pengembangan Daerah, Murita) dan Kemenpora (Asisten Deputi Bidang Olahraga Profesional, Yusuf Suparman) ini dinilai sebagai sinergi positif.
“Dari diskusi yang terjadi, terlihat potensi yang sangat menjanjikan apabila Stadion Kanjuruhan dikelola dengan baik. Ini adalah upaya optimalisasi agar aset Pemerintah Daerah lebih produktif,” ujar Rinaldi.
Ia berharap pengelolaan ini akan berdampak maksimal pada peningkatan ekonomi daerah.
“Khususnya dalam meningkatkan peran pengusaha UMKM dalam ekosistem klaster olahraga, terutama sepak bola,” tutupnya.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Arema FC dipimpin langsung oleh GM Yusrinal Fitriandi dan Manajer Bisnis Munif Wakid.
Langkah yang dilakukan Arema, diharapkan menjadi pilot project percontohan bagaimana klub sepak bola di Indonesia, untuk dapat mandiri secara finansial. Sekaligus menggerakkan roda ekonomi kerakyatan di sekitarnya. (*/Ra Indrata)




