MALANG POST – Sistem parkir elektronik di kawasan Alun-alun Kota Batu mulai memasuki masa uji coba. Namun, pada tahap awal ini, gate parkir yang terpasang belum sepenuhnya bekerja otomatis. Petugas Dishub masih membagikan karcis secara manual di pintu masuk dan menerima pembayaran langsung di pintu keluar.
Kepala Bidang Parkir Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi menegaskan, bahwa elektrifikasi penuh belum bisa dijalankan lantaran beberapa kebutuhan teknis masih dalam tahap pengerjaan. Mulai jaringan internet hingga distribusi listrik untuk perangkat gate.
“Dalam elektrifikasi ada beberapa yang harus dipenuhi. Seperti internet, aliran listrik alat dan lain-lain. Akan tetapi pada saat uji coba, manual pun bisa kita lakukan,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Uji coba manual ini bukan sekadar menunggu pemasangan instalasi. Menurut Chilman, tahap ini dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pola keluar-masuk baru. “Masuknya dari Jalan Sudiro, keluarnya lewat Jalan Munif. Ini harus dibiasakan,” terangnya.
Dengan pola baru tersebut, Dishub berharap sirkulasi kendaraan lebih lancar, antrean berkurang, dan pengunjung semakin paham alur parkir kawasan ikon wisata kota itu.
Ke depan, area parkir motor ditarget mampu menampung hingga 1.000 unit, sementara mobil hanya sekitar 20 unit. Kapasitas itu bahkan bisa bertambah setelah penataan ulang lahan selesai.
Chilman optimistis gate parkir elektronik bisa beroperasi penuh bulan ini. Kendati ada kemunduran jadwal akibat cuaca yang menghambat pemasangan listrik, ia memastikan proses terus berjalan. “Optimis bulan ini. Keterlambatan murni karena cuaca,” tegasnya.
Kepala Dishub Kota Batu, Hendry Suseno menambahkan, bahwa tahap uji coba sudah menyeluruh, tak hanya bagi warga dan wisatawan, tapi juga bagi SDM internal Dishub.

UJI COBA: Gate parkir Alun-alun Kota Batu mulai dilakukan uji coba, saat ini masih berjalan manual sembari menunggu tersambungnya aliran listrik. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Untuk sementara masih manual karena listrik masih tahap pemasangan. Kami yakin Minggu ini elektroniknya sudah berjalan. Kuncinya ada di listrik,” jelasnya.
Menurut Hendry, semua pihak sudah kooperatif. Termasuk jukir, PKL, hingga pengemudi dokar. Kesepakatan-kesepakatan pun telah disepakati sejak awal. “Sudah ada hitam di atas putih,” tambahnya.
Dishub memperkirakan masa uji coba berlangsung sekitar satu bulan. Selama itu, pihaknya akan memantau situasi di hari biasa dan akhir pekan. Termasuk dua kali long weekend yang datang pada Desember ini.
“Kami lihat apakah ada kendala. Jika ada, bagaimana solusinya. Targetnya, baik pintu masuk maupun keluar tidak antre terlalu panjang,” papar Hendry.
Tiga pintu masuk sudah dipasangi gate, yakni Jalan Munif, Jalan Sudiro Selatan dan Jalan Sudiro Utara.
Sistem parkir menerapkan flat tarif, tanpa hitungan per jam. Semua pembayaran 100 persen digital, menggunakan QRIS dan kartu tol elektronik.
Meski sebagian PKL sempat khawatir penataan membuat kawasan sepi, Hendry memastikan justru sebaliknya. “Kalau tertata, wisatawan makin betah. Perputaran uang juga meningkat,” ujarnya.
Dishub berharap sistem baru ini bukan hanya menertibkan arus kendaraan, tapi juga menjadi wajah baru Alun-alun Batu yang lebih modern, rapi dan nyaman bagi semua pengunjung. (Ananto Wibowo)




