MALANG POST – Sejumlah faktor bisa menjadi penyebab stres pada mahasiswa. Bahkan diantaranya sampai berujung pada bunuh diri.
Diantara faktor yang menyebabkan tekanan psikologis pada mahasiswa, termasuk kesulitan memahami materi kuliah dan persaingan antar teman.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Malang, Maulana Nazil Al Haq, saat menjadi narasumber talk show di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (6/12/2025) kemarin.
Nazil menyampaikan, pihak kampus memang sudah menyediakan layanan konseling. Tapi sayangnya belum menjangkau seluruh mahasiswa.
“Selain itu juga ada stigma dan ketakutan mahasiswa, untuk menggunakan layanan konseling secara formal,” katanya.
Sementara Wakil Rektor Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan Universitas Islam Malang, Dr. Muhammad Yunus menambahkan, kampus melakukan pendekatan lewat tiga cara. Kurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler.
Yunus juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat, untuk ikut memperhatikan kesehatan mental mahasiswa, melalui interaksi sosial yang lebih baik.
Sedangkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Bimbingan Konseling (UPT BK) Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Cahyaning Suryaningrum menyebut, ada kurang lebih 50 sampai 80 kasus per bulan, yang masuk ke layanan bimbingan konseling untuk mahasiswa.
“Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran mahasiswa, untuk mencari pertolongan ketika menghadapi masalah,” sebutnya.
Cahyaning menyampaikan, sangat penting untuk mengubah branding kalau Bimbingan Konseling bukan tempat orang bermasalah. Tapi juga tempat untuk mengembangkan diri yang lebih positif.
Menurut Cahyaning, pendekatan proaktif dan preventif harus dilakukan lewat berbagai cara termasuk edukasi lewat media sosial. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)




