TRIO: Valdeci Moreira, Yann Motta dan Luiz Gustavo, menjadi andalan Arema untuk bisa memperbaiki rekor partai kandang yang sementara ini masih belum maksimal. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Keberhasilan Persib Bandung mengalahkan Borneo FC, dalam laga tunda pekan ke-4 Super League 2025/2026, dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), memang tidak berpengaruh pada Arema FC di papan klasemen sementara.
Tetapi kegagalan Borneo FC mempertahankan rekor tak terkalahkan di partai tandang, membuat Singo Edan boleh berbangga diri.
Karena hingga pekan ke-14, Arema FC menjadi satu-satunya kontestan Super League, yang mencatatkan rekor belum pernah kalah saat melakoni partai tandang.
Dari 13 laga yang sudah dilakoni, tujuh diantaranya berlangsung di luar kandang. Rekornya, dua kali menang dan lima kali imbang. Mengumpulkan 11 poin. Mencetak sembilan gol dan kebobolan tujuh gol.
Dua kemenangan diraih saat lawan PSM Makassar dan Semen Padang. Skornya sama. 2-1.
Lima hasil seri diraih dari PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara, Persis Solo, Persebaya Surabaya dan Malut United.
Hanya saja, untuk urusan meraih poin dari partai tandang, Arema belumlah menjadi yang terbaik. Skuadra Singo Edan, hanya menempati posisi kelima.
Persija Jakarta dengan 15 poin away, masih menjadi yang terbaik. Kemudian disusul Persib Bandung, Malut United dan Borneo FC.
Fakta itulah yang menjadikan Arema masih harus puas bercokol di peringkat ke-10. Dengan mengumpulkan 17 poin dari hasil empat kali menang, lima kali seri dan empat kali kalah.
Tim yang berdiri pada 1987 ini, masih belum mampu berada di papan atas, karena rekor home mereka yang diluar ekspektasi.
Betapat tidak, dari enam kali bermain di hadapan Aremania, anak asuh Marcos Santos justru hanya bisa menang dua kali. Yakni saat menjamu PSBS Biak dan Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Sisanya, selalu kalah dalam empat home berturut-turut. Mulai dari kalah lawan Dewa United, Persib Bandung, Borneo FC dan Persija Jakarta.
“Laga-laga kandang memang sangat krusial. Kami belum bisa meraih hasil maksimal.”
“Tapi di laga tandang, tingkat konsentrasi pemain kami cenderung lebih tinggi. Itu yang harus kami lakukan juga di laga kandang berikutnya,” kata Marcos Vinicius dos Santos Goncalves, nama pelatih Arema FC.
Di putaran pertama ini, Arema masih memiliki sisa tiga laga kandang. Terdekat pada 23 Desember, bakal ada derbi Jatim di Stadion Kanjuruhan. Saat Arema menjamu Madura United.
Disusul laga tunda pekan ke-9, yang baru dipertandingkan pada 30 Desember, menjamu Persita Tangerang. Serta laga kandang terakhir menjamu Persik Kediri, dilakoni pada 11 Januari 2026 mendatang
Sedangkan untuk laga tandang, Arema tinggal menyisakan satu pertandingan dijamu Bali United, pada 4 Januari 2026 mendatang.
Tiga home event itulah yang bisa menjadi pembuktian bagi pelatih asal Brasil, bahwa tim yang diarsiteki sejak musim ini, bisa menyeimbangkan antara kandang dan tandang.
“Jadi sekarang kami harus coba menyeimbangkan (kandang dan tandang). Terutama pada putaran kedua nanti, supaya bisa bersaing di papan atas klasemen,” tegasnya.
Melihat perolehan poin pada klasemen sementara yang sagat mepet antara tim-tim papan tengah dan atas, memaksa Marcos Santos untuk tidak tergelincir lagi di Stadion Kanjuruhan. Ditambah dengan memperpanjang rekor tak terkalahkan di partai tandang.
Karena hanya dengan memperoleh tambahan poin dari empat pertandingan tersisa di putaran pertama Super League musim 2025/2026, Arema FC bisa merangsek ke papan atas. Seperti target yang dibebankan manajemen, untuk bisa membawa Arema FC berada di lima besar di akhir musim. (*/Ra Indrata)




