MALANG POST – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PengMas) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melaksanakan kegiatan edukasi mengenai “Edukasi dan Peningkatan Kesadaran tentang Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental pada Siswa SMA/Sederajat” di SMAN 2 Malang.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (13/11) tersebut diikuti oleh 40 siswa kelas X dan XI serta didampingi guru Bimbingan Konseling (BK) dan tim dosen FK UB.
Tim terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yaitu Rudy Salam, Dr. Anisyah Achmad, S.Si., Apt., Sp.FRS., Yunita Kurniawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan mahasiswa yaitu Fanny Loka, Rezka Rafida, Icha Kherilina Saputri.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian FK UB terhadap isu kesehatan mental pada remaja, terutama berkaitan dengan penggunaan media sosial yang meningkat saat ini. Hasil survei pra-kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menggunakan media sosial lebih dari 3–5 jam per hari, dimana sebagian di antaranya mengaku mengalami stres atau kecemasan ketika tidak mengakses gadget.

Selama kegiatan berlangsung, para siswa mendapatkan dua materi utama yang menjadi pilihan mereka sendiri, yaitu Dampak Media Sosial terhadap Stres dan Kecemasan serta Tips Menjaga Keseimbangan Online dan Offline. Penyampaian materi dikemas secara interaktif melalui diskusi, studi kasus, kuis berhadiah, serta pemutaran video edukatif. Para siswa terlihat antusias dan aktif mengajukan pertanyaan mengenai cara mengelola emosi, memahami batasan penggunaan media sosial, serta strategi menjaga kesehatan mental di tengah tekanan akademik dan sosial.

Selain sesi edukasi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan siswa setelah mengikuti penyuluhan. Hasil sementara menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman siswa tentang risiko adiksi media sosial serta langkah-langkah menjaga kesehatan mental secara mandiri.
Guru BK SMAN 2 Malang menyambut baik kegiatan ini dan menilai bahwa edukasi kesehatan mental perlu dilakukan secara berkelanjutan. “Anak-anak sekarang hidup dalam era digital yang penuh tekanan. Edukasi seperti ini sangat membantu mereka memahami diri sendiri sekaligus membentuk kebiasaan digital yang sehat,” ujarnya.

Ketua tim PengMas FK UB menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program jangka panjang institusi untuk memperkuat literasi kesehatan mental di sekolah-sekolah menengah Kota Malang. “Kami berharap apa yang kami sampaikan dapat membantu siswa-siswi lebih bijak dalam bermedia sosial serta mampu menjaga kesehatan mentalnya. Kedepannya kami juga membuka peluang kerja sama lanjutan dalam bentuk pendampingan, pelatihan peer educator, maupun pembuatan modul digital” jelasnya.
Sebagai penutup, para siswa mengikuti sesi creative challenge berupa lomba pembuatan poster atau video edukasi terkait media sosial dan kesehatan mental. Karya terbaik akan mendapatkan apresiasi dan dipublikasikan sebagai bentuk kampanye siswa terhadap isu kesehatan mental.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya digital yang sehat serta meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia maya. (Ra Indrata)




