MALANG POST – Pemkot Batu terus memperkuat tata kelola perparkiran di kawasan strategis kota. Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi bagi Juru Parkir (Jukir) se-Kota Batu yang digelar di Samara Hotel and Resorts, Senin (1/12/2025).
Sebanyak 350 juru parkir dari 125 titik mengikuti agenda tersebut. Sebagai bagian dari upaya menghadirkan layanan parkir yang tertib, humanis dan aman bagi warga maupun wisatawan.
Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan, bahwa keberadaan juru parkir merupakan bagian penting dari wajah pelayanan publik Kota Batu. Ia menyampaikan bahwa para jukir bukan sekadar petugas di lapangan, namun bagian dari keluarga besar Pemkot Batu karena bekerja di wilayah kewenangan pemerintah.
“Juru parkir adalah pegawainya Pemkot. Karena kerja mereka di wilayah pemkot, maka sesungguhnya kalian semua bagian dari wilayah Kota Batu. Mari bersama menjaga keharmonisan, keamanan dan kenyamanan kota,” tegasnya.
Menurut Cak Nur, pembinaan yang dilakukan bukan hanya soal teknis pemungutan retribusi, tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan. Komunikasi yang baik, pendampingan dan edukasi menjadi kunci agar juru parkir semakin profesional dalam bertugas, terlebih kontribusi sektor parkir turut menyokong pendapatan asli daerah (PAD).
Sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan, Pemkot Batu melalui Dinas Perhubungan juga menyiapkan program juru parkir percontohan yang diikuti 25 peserta terpilih.
“Mereka mendapatkan pelatihan intensif agar mampu menjadi role model dalam memberikan pelayanan parkir yang sopan, inklusif, informatif dan sesuai regulasi,” tuturnya.

PEMBINAAN JUKIR: Wali Kota Batu, Nurochman. Pemkot Batu melakukan pembinaan kepada 350 jukir se Kota Batu untuk memperkuat tata kelola perparkiran. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dengan pembinaan berkelanjutan, Pemkot Batu berharap seluruh juru parkir dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan Kota Batu yang tertib, ramah dan nyaman, baik bagi masyarakat maupun jutaan wisatawan yang datang setiap tahun.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Hendri Suseno menyampaikan bahwa pembinaan ini diperlukan untuk menyamakan persepsi dan standar kerja di lapangan. Dengan jumlah kunjungan wisata yang terus meningkat, profesionalitas juru parkir berperan langsung dalam menciptakan pengalaman positif bagi wisatawan.
“Ini adalah komitmen nyata kami. Jukir adalah ujung tombak pelayanan publik di bidang transportasi. Mereka yang bersinggungan langsung dengan wisatawan. Karena itu, mereka harus profesional,” tegasnya
Sebelumnya, kolaborasi dengan Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali menjadi nilai tambah. Sebanyak 25 jukir telah mengikuti diklat peningkatan layanan selama tiga hari yang berlangsung intensif, padat fan menyeluruh.
Ada dua porsi besar materi yang diberikan. Pertama, pembekalan teori komprehensif. Mulai dari regulasi dan peraturan perparkiran yang berlaku, Standard Operational Procedure (SOP) pelayanan, tata cara parkir yang benar, hingga aspek keselamatan kerja yang sering terabaikan.
“Kedua, yang tak kalah penting, praktik langsung di lapangan. Kami ajari mereka cara mengatur arus lalu lintas di area parkir yang padat, bagaimana menempatkan kendaraan dengan efisien, hingga teknik memberi isyarat yang aman dan mudah dipahami pengemudi,” ujarnya.
Pelatihan ini, sambungnya, bertujuan membangun fondasi kompetensi yang kuat. Dengan bekal ini, diharapkan tidak hanya pelayanan yang prima, tetapi juga rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
Kegiatan sosialisasi ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, pimpinan instansi vertikal, serta perwakilan Forkopimda. Selain menjadi ruang koordinasi lintas sektor, forum ini memperkuat komitmen Pemkot Batu untuk menata perparkiran agar tidak menimbulkan kemacetan, pungutan liar, maupun pelayanan tidak standar. (Ananto Wibowo)




