MALANG POST – Komitmen Pemkot Batu dalam mempercepat transformasi layanan publik dan pertanian berbasis teknologi kembali ditegaskan melalui ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) 2025.
Dua inovasi strategis dipaparkan langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman, secara daring dari Balai Kota Among Tani, yakni Among Tani Crop AI (ATC AI) dan Elektronik Pajak Bumi dan Bangunan (E-PBB).
Wali Kota Nurochman menjelaskan bahwa ATC AI merupakan terobosan pertanian cerdas, yang dirancang untuk membantu petani memantau kondisi tanaman secara presisi menggunakan kecerdasan buatan. Melalui sistem ini, petani dapat mengidentifikasi serangan hama, mendeteksi potensi penyakit tanaman lebih awal dan memonitor organisme pengganggu secara real time.
“Inovasi ini kami aktifkan kembali agar pertanian Kota Batu semakin cerdas, modern dan berkelanjutan,” ujar Cak Nur, Minggu (30/11/2025).
ATC AI sejatinya sudah diperkenalkan sejak 2018. Namun, optimalisasi baru bisa berjalan setelah dilakukan penyelarasan dengan visi smart and integrated farming, serta lahirnya generasi petani muda yang siap mengadopsi teknologi. Hingga kini, platform tersebut telah mencatat 5.186 kunjungan dan memonitor lahan seluas 121,91 hektare. Merupakan capaian signifikan dalam penguatan ekosistem pertanian digital.
Tak hanya sektor pertanian, Pemkot Batu juga memperkuat layanan publik melalui inovasi E-PBB, sebuah layanan perpajakan terintegrasi yang memudahkan masyarakat mengakses informasi Pajak Bumi dan Bangunan tanpa harus antre di kantor pelayanan.

PAPARAN: Wali Kota Batu, Nurochman saat memaparkan dua inovasi milik Pemkot Batu yakni Among Tani Crop AI dan Elektronik Pajak Bumi dan Bangunan (E-PBB). (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Keunikan aplikasi ini terletak pada integrasinya dengan Google Maps. Wajib pajak cukup memasukkan nomor SPPT dan lokasi objek pajak langsung muncul secara akurat.
Langkah digitalisasi ini turut dipadukan dengan kebijakan fiskal yang pro-masyarakat. Pada tahun 2025, Pemkot Batu menurunkan NJOP sebesar 30 persen demi menjaga stabilitas beban pajak warga. Meski tarif turun, pendapatan PBB justru menunjukkan tren positif dari Rp17,4 miliar pada 2022 naik menjadi Rp25,62 miliar pada 2024. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa pelayanan yang mudah dan transparan mampu mendorong kesadaran pajak masyarakat.
Cak Nur menegaskan, kedua inovasi tersebut menjadi bukti kuat bahwa Pemkot Batu tidak hanya berfokus pada digitalisasi layanan, tetapi juga memastikan setiap kebijakan memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
“Transformasi layanan publik harus responsif, akuntabel dan memberi manfaat nyata. Melalui inovasi-inovasi ini, kami ingin menghadirkan pemerintahan yang semakin dekat, cepat dan tepat bagi warga,” ujarnya.
Dengan pemanfaatan teknologi melalui Among Tani Crop AI dan E-PBB, menurut Cak Nur Kota Batu terus melangkah maju membangun tata kelola pemerintahan yang adaptif, sekaligus memperkuat daya saing sektor pertanian sebagai identitas utama daerah.
“Inovasi ini diharapkan mampu memperluas akses layanan publik, meningkatkan kesejahteraan petani, serta membawa Kota Batu lebih siap menghadapi tantangan digital di masa depan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)




