MERINGIS: Jayus Hariono tampil cukup apik saat Arema dijamu Malut United. Pemain asli Malang itu, menempati posisi Arkhan Fikri yang absen karena dipanggil timnas. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Skuadra Singo Edan, terus memperpanjang rekor tak terkalahkan di partai tandang. Setelah di pekan ke-14 atau laga tandang ke-7, berhasil menahan imbang 1-1 (0-1) tuan rumah Malut United, Sabtu (29/11/2025) di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate.
Di bawah arahan pelatih asal Brasil, Marcos Vinicius dos Santos Goncalves, Arema menjelma menjadi tim yang selalu merepotkan tuan rumah. Malut United yang menjadi korban terakhir.
Padahal dalam laga yang dipimpin wasit Thoriq M Alkatiri itu, sejak menit kedua, gawang Lucas Frigeri sudah berhasil dibobol Tyronne Gustavo del Pino.
Umpan silang dari sektor kiri pertahanan Arema yang dilakukan Frets Listanto Butuan, berhasil ditanduk Tyronne dengan sangat mulus. Mengarah ke kanan gawang, Lucas Frigeri nyaris tidak bereaksi menyaksikan bola keras menghujam gawangnya.
Tetapi seperti de javu. Arema berhasil membalas ketertinggalan juga di menit kedua babak kedua, atau di menit ke-47.
Striker yang didatangkan dari Argentina, Ian Lucas Puleio Araya, mulai membuktikan tajinya. Pemain 27 tahun itu tidak saja membuat Arema FC terhindar dari kekalahan. Tapi gol yang dihasilkan memanfaatkan umpan manis manja dari Dalberto Luan Belo, sekaligus menjadi gol perdananya.
Pemain yang sudah 12 kali turun membela Arema itu, mendapatkan umpan terobosan, melewati dua pemain Malut United, Nilson Barbosa dan Yance Sayuri.
Dengan dribling yang mematikan, Ian Puleio membuat kiper Malut United, Angga Saputro, tidak berkutik. Meski dihadang oleh sodoran kakinya, tapi bola berhasil melewati kaki dan jangkauan tangannya.
Dalam laga yang disaksikan 1.560 penonton tersebut, Arema memang turun tidak dalam formasi terbaiknya. Tercatat ada sembilan pemain harus absen dengan berbagai alasan.
Meski demikian, Marcos Santos berhasil membuktikan kelihaiannya dalam meramu formasi dengan pemain seadanya.
Banyaknya pemain bertahan yang absen, pelatih 46 tahun itu masih bisa menempatkan pemain bermain tidak pada posisi naturalnya.
Seperti Yann Motta Pinto, yang menempati posisi Betinho di sektor gelandang bertahan. Sedangkan dua bek tengah dipercayakan kepada Luiz Gustavo dan Odivan Koerich. Didukung bek sayap Johan Ahmat Farizi dan Rifad Marasabessy.
Absennya Arkhan Fikri, diganti oleh Jayus Hariono yang ditandemkan dengan Valdeci Moreira. Sementara di laga dengan kick off 13.30 WIB itu, Ian Puleio benar-benar difungsikan menjadi duet Dalberto Luan Belo.
Hasilnya memang tidak mengecewakan. Satu poin didapatkan dalam lawatan ke-7 sepanjang 14 pekan pelaksanaan Super League musim 2025/2026 ini.
Apalagi di babak pertama, Arema benar-benar bermain di bawah tekanan. Di babak kedua, meski sudah bisa lepas dari tekanan, namun Singo Edan lebih banyak mengandalkan counter attack.
Tak heran jika ball possession kalah jauh dari tuan rumah. Persentasenya 61 -39 untuk tuan rumah. Pun dengan total tembakan juga kalah. Dari 20 total shots, ada 8 shots on target dihasilkan Malut United.
Arema sendiri yang hanya bisa melakukan sembilan tembakan, tiga diantaranya shots on target.
“Ini pertandingan yang sulit. Kami sudah kebobolan pada awal laga.”
“Malut adalah tim yang sangat kuat dan sangat baik secara teknis. Tetapi saya meninggalkan lapangan dengan bangga terhadap para pemain saya,” kata Marcos Santos, dalam sesi jumpa pers usai laga.
Tak heran jika hasil seri yang diterima, kebanggaan yang dirasakan pelatih asal Brasil itu tak ubahnya bisa memenangkan pertandingan. Salah satunya, karena Arema bisa tampil meski tidak diperkuat sembilan pemain, yang selama ini menjadi pilar Singo Edan.
“Kami tampil tanpa beberapa pemain. Namun saya selalu bilang, kami tidak punya tim inti. Seluruh pemain kami bisa menjadi pemain inti.”
“Saya tetap bangga dengan perasaan itu. Bahkan dengan hasil imbang ini, rasanya kami pulang dengan kemenangan atas Malut,” tandas pelatih berisensi Pro Conmebol ini. (*/Ra Indrata)




