MALANG POST – Trans Jatim akhirnya resmi mengaspal di Malang Raya. Moda transportasi massal yang telah lama dinantikan warga ini diluncurkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Balai Kota Malang. Koridor perdana yang dibuka adalah Koridor I Malang Raya dengan rute Terminal Hamid Rusdi–Terminal Landungsari–Terminal Batu.
Peluncuran ini menandai babak baru layanan mobilitas publik di kawasan aglomerasi Malang Raya. Selama ini, konektivitas antarwilayah dikenal padat, terutama pada akhir pekan dan musim liburan. Hadirnya Trans Jatim diyakini menjadi solusi transportasi yang lebih terukur, aman dan terintegrasi.
Wali Kota Batu, Nurochman menyebut, kehadiran Trans Jatim sebagai jawaban atas kebutuhan transportasi massal yang modern. “Trans Jatim adalah opsi mobilitas publik yang sudah lama kita nantikan. Kehadirannya memperkuat konektivitas sekaligus mengintervensi kepadatan lalu lintas, terutama menuju Kota Batu,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).
Ia optimistis moda baru ini mampu menekan beban lalu lintas, khususnya di jam sibuk wisata. “Kami mendorong warga Kota Batu menjadikan Trans Jatim sebagai pilihan mobilitas harian ke Malang Raya. Tarifnya sangat terjangkau dan rutenya menjangkau banyak titik strategis,” lanjutnya.

TRANS JATIM: Wali Kota Batu Nurochman optimistis kehadiran Trans Jatim dapat kurangi beban lalin wisata di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Seperti diketahui, peresmian Trans Jatim Koridor I berlangsun dengan sederet agenda simbolik. Dimulai dari pemberian piagam apresiasi kepada perbankan yang mendukung layanan pembayaran QRIS Tap, kemudian dilanjutkan penyerahan miniatur Bus Trans Jatim kepada Wali Kota Batu, Wali Kota Malang dan Bupati Malang.
Penyerahan miniatur ini menjadi penanda eratnya kolaborasi tiga daerah dalam memperkuat transportasi aglomerasi. Sinergi itu dipertegas melalui penandatanganan Kesepakatan Bersama (KSB) oleh tiga kepala daerah Malang Raya. KSB tersebut menjadi fondasi penyelarasan kebijakan transportasi publik demi mendukung pergerakan ekonomi, wisata, hingga aktivitas harian warga lintas daerah.
Bus perdana diberangkatkan setelah prosesi pemecahan kendi, disusul perjalanan uji coba sejauh 1,5 kilometer yang turut dicoba Gubernur bersama tamu VIP. Dalam uji coba itu, Gubernur juga memperagakan penggunaan QRIS Tap sebagai metode transaksi nontunai di dalam bus.
Tarif Terjangkau, Operasional Panjang, Layanan Makin Canggih. Trans Jatim Koridor I menerapkan tarif ramah kantong, Rp5.000 untuk penumpang umum dan Rp2.500 untuk pelajar dan mahasiswa. Pembayaran bisa dilakukan secara tunai maupun nontunai, salah satunya melalui QRIS Tap yang mulai diadaptasi di seluruh armada.

Operasional berlangsung setiap hari pukul 05.00–21.00 WIB. Rute ini juga didukung aplikasi TRANSJATIM-AJAIB, yang menyediakan fitur e-ticketing, pemantauan real-time posisi bus, titik shelter, hingga informasi rute perjalanan. Kehadiran aplikasi ini menjadi terobosan baru dalam penyediaan layanan transportasi berbasis digital di Jawa Timur.
Pemkot Batu menilai hadirnya Trans Jatim akan menjadi katalis peningkatan konektivitas Malang Raya. Selain mengurai kepadatan, layanan ini dinilai memberi kepastian waktu tempuh bagi warga dan wisatawan yang beraktivitas antarwilayah.
“Kerja sama hari ini membuka ruang menuju sistem transportasi kawasan yang semakin modern dan kompetitif. Ini langkah penting untuk menghadirkan layanan mobilitas yang lebih pasti bagi masyarakat,” tegas Cak Nur.
Dengan mengaspalnya Trans Jatim Koridor I, Cak Nur berharap dapat menciptakan sistem transportasi massal yang andal, hemat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan. (Ananto Wibowo)




