AMANKAN: Personel Polret Batu mengamankan delapan terduga pelaku pengeroyok personel band di Kota Batu. (Foto: Polres Batu for Malang Post)
MALANG POST – Korban pengeroyokan bersenjata tajam yang viral di sebuah acara musik underground di Kota Batu akhirnya buka suara. Ia mengaku sudah merasa diincar sejak awal oleh para pelaku, meski tak saling kenal maupun punya persoalan apa pun.
Salah satu korbannya bernama One Regi Febriansyah (22), warga Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Regi adalah bassist band yang menjadi korban pengeroyokan saat mencoba melerai serangan terhadap vokalisnya, Irmanda Putra (22), di dalam venue acara.
Regi menjalani pemeriksaan di Mapolsek Batu, Selasa (18/11/2025) lalu, setelah mendapatkan izin pulang dari tim medis. Sementara itu, Irmanda masih menjalani operasi lanjutan di RS Hasta Bratha akibat luka bacok yang dideritanya.
Regi mengungkapkan, bahwa ia sama sekali tidak menyangka bakal terlibat dalam insiden berdarah tersebut. Namun sejak awal, ia sudah melihat gelagat janggal dari sekelompok pemuda yang diduga menjadi pelaku.
“Awalnya kami sebelum main ikut nonton dan moshing seperti biasa di acara underground. Ya pasti ada senggolan, tapi masih wajar dan gak arogan,” tuturnya.
Situasi berubah ketika band Regi naik panggung. Dari balik sorotan lampu, ia melihat tiga pemuda melakukan moshing brutal, bahkan beberapa kali terlihat mengincar Irmanda.
“Waktu lagu ketiga sekitar jam 21.30 WIB, saya lihat tiga anak itu bener-bener ngincer vokalis saya. Dari situ mulai keroyokan,” katanya.
Melihat vokalisnya terpojok, Regi bergegas turun dari posisinya untuk membantu. Namun bukannya meredakan situasi, ia malah ikut menjadi sasaran amukan.
Regi sempat mendengar Irmanda menyatakan ingin damai. Para pelaku mengiyakan, tetapi dengan syarat korban keluar arena dulu. “Saya ikut keluar juga. Tapi begitu keluar, tiba-tiba Irmanda dibacok dari belakang pakai celurit,” ungkapnya.
Regi yang panik mencoba lari, tetapi justru dihajar massa lain yang berada di luar venue. “Saya jatuh, terus diinjak-injak sampai ngeblank. Tahu-tahu sadar sudah di depan rumah warga dan ada ambulans,” ujarnya.
Regi berharap proses hukum bisa berjalan maksimal. Baginya, aksi kekerasan apalagi melibatkan senjata tajam tidak bisa dibiarkan. “Saya harap pelaku dihukum setimpal. Ini bisa jadi pelajaran untuk semuanya,” tegasnya.
Sementara itu, polisi bergerak cepat mengamankan para terduga pelaku. Sedikitnya delapan pemuda yang wajahnya terlihat jelas dalam video kejadian telah dijemput dari rumah masing-masing. Sebagian besar dari mereka berdomisili di Kabupaten Malang.
Insiden tersebut terjadi dalam gelaran musik underground di Plum Hotel Palereman, Jalan Dewi Sartika Atas No. 55, Kelurahan Temas, Kota Batu, Minggu (16/11/2025) malam.
Kasi Humas Polres Batu, Iptu M. Huda, membenarkan penangkapan sementara tersebut. “Betul, yang kami amankan sementara ini delapan orang dan masih proses meminta keterangan. Status mereka belum tersangka karena penyidik masih mendalami peran masing-masing, apalagi sebagian besar masih anak di bawah umur,” terangnya.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lanjutan, termasuk mencari pelaku utama pembacokan yang menyebabkan dua musisi mengalami luka serius. (Ananto Wibowo)




