Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, saat paparan siaran pers OJK Malang Periode Oktober 2025. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
MALANG POST – Sektor jasa keuangan di wilayah kerja OJK Malang terjaga stabil dengan kinerja yang terpantau baik sampai dengan bulan September 2025.
OJK terus mendorong optimalisasi peran dan kinerja industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) dengan tetap memperkuat ketahanan industri dalam menghadapi dinamika perekonomian global dan domestik.
Pada industri dana pensiun, total aset per Agustus 2025 tumbuh sebesar 3,93 persen yoy dengan nilai mencapai Rp233,06 miliar. Di sisi lain, total investasi tumbuh sebesar 3,01 persen dengan nilai Rp 216,50 miliar.
Kinerja asuransi komersial berupa pendapatan premi pada periode Januari-Juli 2025 sebesar Rp 982 miliar, atau terkontraksi 20,39 persen yoy, terdiri dari premi asuransi jiwa yang terkontraksi sebesar 21,57 persen yoy dan premi asuransi umum yang terkontraksi sebesar 17,68 persen yoy.
Di sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), penyaluran piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan menurun 2,88 persen yoy menjadi Rp 7,08 triliun per 31 Agustus 2025 dengan profil risiko terjaga yang tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) gross sebesar 3,38 persen (naik 0,13 persen yoy). Penyaluran piutang pembiayaan masih didominasi kepada Pembiayaan Multi Guna (Rp4,53 triliun/porsi: 63,92 persen) serta Pembiayaan Investasi (Rp1,48 triliun/porsi: 20,87 persen).

Farid Faletehan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Pembiayaan modal ventura pada September 2025 tumbuh sebesar 30,25 persen yoy dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp439 miliar dan NPF sebesar 2,28 persen.
Pinjaman yang Diberikan oleh Lembaga Keuangan Mikro di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 12,52 persen ytd dari Rp10,53 miliar per 31 Desember 2024 menjadi Rp11,85 miliar per 30 September 2025.
Sementara, aset perbankan yang berlokasi di tujuh wilayah kerja KOJK Malang tumbuh 8,05 persen yoy mencapai Rp 183,19 triliun per 30 September 2025. Perbankan dimaksud terdiri dari 35 entitas Bank Umum Konvensional (BUK), 6 (enam) Bank Umum Syariah (BUS), 48 (lima puluh) BPR, dan 6 (enam) BPRS.
Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 8,41% yoy dari Rp 101,14 triliun (September 2024) menjadi Rp109,64 triliun (September 2025). Secara yoy, baik Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, BPR, dan BPRS seluruhnya mencatatkan pertumbuhan positif.
Seluruh daerah Tingkat II di wilayah kerja OJK Malang mengalami pertumbuhan kredit yang berkisar dari 1,23%-27,95% yoy. Pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 13,10 persen yoy. Adapun risiko kredit yang tercermin dari rasio NPL mengalami peningkatan 0,32 persen yoy dari 2,47 persen (Sept 2024) menjadi 2,80 persen (Sept 2025).
Sumber pendanaan utama bank yang berupa Dana Pihak Ketiga (DPK) juga secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan positif yakni sebesar 4,48 persen yoy atau mencapai Rp 105,72 triliun per 30 September 2025.
Penyaluran kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang masih terfokus pada sektor Rumah Tangga (Rp32,24 triliun/porsi: 29,40 persen); Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Rp21,53 triliun/porsi: 19,64 persen), serta Industri Pengolahan (Rp 18,35 triliun/porsi: 16,74 persen).(Eka Nurcahyo)




