Dr. Rosihan Asmara, SE., MP. (kanan) bersama anggota tim Doktor Mengabdi UB saat melakukan instalasi alat sensor IoT untuk monitoring iklim pertanian di Desa Ngampungan, Jombang (12/11/2025). (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, dengan fokus pada penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dalam pemantauan iklim pertanian secara real-time.
Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Rosihan Asmara, SE., MP. ini melibatkan kolaborasi lintas disiplin antara dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik.
Dalam tim tersebut, turut berpartisipasi Dr. Raden Arif Setyawan, ST., MT. dari Jurusan Teknik Elektro UB, serta mahasiswa Program Studi Agribisnis dan Teknik Elektro.
Melalui kegiatan ini, tim memasang perangkat sensor otomatis berbasis IoT yang dapat mengukur suhu udara, kecepatan dan arah angin, curah hujan, kelembaban udara, serta tekanan udara.
Seluruh data dikirim secara langsung ke server berbasis cloud dan dapat diakses secara daring oleh petani maupun perangkat desa untuk membantu pengambilan keputusan pertanian secara lebih akurat dan efisien.
Kepala Desa Ngampungan Bapak Rohan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Universitas Brawijaya atas pelaksanaan program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat desa.
“Program ini membantu petani kami untuk mengetahui kondisi iklim dengan lebih akurat. Dengan begitu, mereka dapat menentukan waktu tanam, pengairan, dan pemupukan secara lebih tepat.”
“Kami berharap ke depan teknologi ini dapat dikembangkan untuk mengukur unsur hara tanah agar kekurangan atau kelebihan unsur hara dapat segera diantisipasi,” ujar Rohan.
Ketua tim Dr. Rosihan Asmara, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UB dalam mendukung penerapan pertanian cerdas berbasis data (smart agriculture) di pedesaan.
“Melalui kegiatan ini, kami berupaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna untuk membantu petani beradaptasi terhadap perubahan iklim dan meningkatkan produktivitasnya,” terangnya.
Program ini juga menjadi contoh nyata sinergi antara universitas, pemerintah desa, dan masyarakat dalam penerapan teknologi digital di sektor pertanian.
“Diharapkan, penerapan teknologi berbasis IoT ini dapat menjadi model pengembangan pertanian presisi di berbagai wilayah Indonesia,” tutup Rosihan. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




