MALANG POST – Mahasiswa dan dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dan Program Studi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Warna-Warni Jodipan, Kota Malang, pada September hingga November 2025.
Kegiatan bertajuk “Mock Disaster Drill Berbasis Teknologi Digital pada Fase Mitigasi Bencana” ini merupakan bagian dari Program BIMA Kemdiktisaintek Berdampak 2025, yang bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap ancaman banjir melalui pembuatan peta evakuasi digital dan pembentukan Satgas Evakuasi Bencana di lingkungan Kampung Warna-Warni Jodipan.
Program ini diketuai oleh Lilis Setyowati, S.Kep., Ns., M.Sc. dengan anggota tim Zahid Fikri, S.Kep., Ns., M.Kep. serta Rizki Amaliya Tri Cahyani, S.T., M.T.. Kegiatan melibatkan empat mahasiswa Teknik Sipil, dua mahasiswa Keperawatan, dua dosen Keperawatan, dan dua dosen Teknik Sipil, serta dukungan penuh dari Agus Kodar, koordinator Kampung Warna-Warni Jodipan, bersama warga setempat.
Mitigasi Bencana dengan Dukungan Teknologi Digital

Kegiatan dimulai pada 15 September 2025 dengan koordinasi tim dan survei lokasi. Tim kemudian melakukan identifikasi titik rawan banjir, rute evakuasi, serta titik kumpul aman, yang datanya diintegrasikan ke dalam peta digital berbasis Google Maps.
Rangkaian kegiatan berlanjut hingga 2 Oktober 2025, dan puncaknya dilaksanakan pada 9 November 2025, dengan agenda pemberian materi edukatif, pelatihan, serta simulasi mitigasi bencana yang diikuti oleh 30 orang warga Kampung Warna-Warni Jodipan.
Selama kegiatan simulasi, warga mendapatkan pemahaman tentang strategi penyelamatan diri, penggunaan jalur evakuasi digital, dan pembentukan Satgas Evakuasi yang siap siaga ketika hujan deras dan banjir terjadi.
“Kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan siap siaga jika terjadi bencana,” ujar Parin, Ketua RW Kampung Warna-Warni Jodipan.
Jodipan: Ikon Wisata yang Rentan Banjir

Kampung Warna-Warni Jodipan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Malang yang terletak di tepi Sungai Brantas. Di balik pesonanya, kawasan ini menyimpan risiko tinggi terhadap bencana banjir karena berada di dataran rendah dengan sistem drainase yang terbatas.
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini telah mengalami sejumlah peristiwa banjir besar. Pada November 2021, banjir bandang menggenangi rumah warga dan mengganggu aktivitas wisatawan. Desember 2024, banjir kembali merendam sekitar 40 rumah dan membuat 45 warga harus dievakuasi BPBD Kota Malang. Sementara pada Januari 2025, curah hujan ekstrem sempat memicu alarm Early Warning System (EWS) di wilayah tersebut.
Melihat kondisi tersebut, tim pengabdian UMM menilai penerapan Mock Disaster Drill berbasis teknologi digital menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan respons warga terhadap ancaman banjir, sekaligus menjaga keberlangsungan sektor wisata yang menjadi ikon Kota Malang.
Sinergi Kampus dan Warga dalam Ketangguhan Bencana

Menurut Lilis Setyowati, Ketua Tim Pengabdian, kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus wujud nyata komitmen UMM dalam memberikan solusi atas persoalan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap warga Jodipan dapat memahami pentingnya mitigasi bencana, serta mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mempercepat evakuasi dan penyelamatan,” jelas Lilis.
Sementara itu, Agus Kodar, koordinator Kampung Warna-Warni Jodipan, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Kami berterima kasih kepada tim UMM yang telah membantu warga mengenali risiko banjir dan menyiapkan langkah antisipasi. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Didukung oleh Program BIMA Kemdiktisaintek Berdampak, kegiatan ini menjadi contoh sinergi antara dunia akademik, masyarakat, dan pemerintah dalam mewujudkan ketangguhan bencana yang berkelanjutan. Ke depan, tim pengabdian UMM berencana melanjutkan kegiatan dengan pelatihan lanjutan Satgas Evakuasi dan pengembangan aplikasi digital berbasis masyarakat. (*/Ra Indrata)




