MALANG POST – Super League musim 2025/2026, adalah musim ketiga bagi Sneyder Julian Guevara Munoz, bersama-sama Arema FC.
Pemain yang didatangkan dari Jaguares FC, klub Divisi II Liga Kolombia, pada 16 November 2023 itu, dari data Transfermarkt diambil dengan mahar Rp2,61 miliar.
Julian Guevara, kini menjadi pusat perhatian Aremania. Karena dalam dua partai kandang terakhir, pemain kelahiran 4 Mei 1992 ini, selalu mendapatkan kartu merah.
Saat dikalahkan Borneo FC, di pekan ke-10 pada Minggu (26/10/2025) di Stadion Kanjuruhan, Julian diusir Wasit Steven Yubel Poli di menit ke-58, setelah mendapatkan kartu kuning kedua. Kartu kuning pertama, diterima pada menit ke-42.
Pemain kelahiran Santiago de Cali ini pun, harus absen di pekan ke-11, saat Arema FC menang 2-1 atas Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim. Sebagai sanksi atas kartu merah yang diterima.
Pada pekan ke-12, Julian sudah kembali tampil. Bahkan pelatih Marcos Santos, kembali menempatkannya dalam starting eleven, saat Arema menjamu Persija. Berada di barisan belakang bersama Luiz Gustavo dan Betinho.
Tetapi alih-alih belajar dari pengalaman kartu merah saat lawan Borneo, pemain yang kontraknya akan berakhir pada 31 Mei 2026 ini, justru mengulang kesalahan yang sama. Bahkan kali ini lebih parah dibandingkan saat lawan Borneo FC.
Ketika pertandingan berada di menit ke-83, Julian Guevara melakukan sleding keras yang menjurus kasar kepada Bruno Nunes de Barros, dengan menggunakan dua kaki.
Awalnya Wasit Yudi Nurcahya, hanya memberikan kartu kuning. Tetapi setelah ada panggilan dari ruang VAR. Disusul dengan melakukan VAR review on field, keputusan itu diubah. Julian langsung mendapatkan kartu merah.
Jika melihat kasus yang menimpa Bayu Setiawan, ketika mendapat kartu merah langsung saat melakukan tekling kepada pemain Borneo FC. Bisa jadi Julian bakal kena sanksi tambahan dari Komite Disiplin PSSI.
Yakni larangan sekali main atas sanksi kartu merah langsung. Ditambah larangan tiga kali bermain karena pelanggaran yang dilakukan. Praktis, Julian diprediksi akan absen dalam empat laga ke depan.
Padahal di musim ini, Julian baru kembali mendapatkan tempatnya di pekan ke-7. Pekan pertama dan kedua, pemain yang mencetak tiga gol di Liga 1 musim 2023/2024 itu, bahkan tidak berada di daftar susunan pemain.
Kemudian di pekan ke-3 hingga pekan ke-6, Julian sudah ada di bangku cadangan. Tetapi belum pernah turun ke lapangan.
Baru di pekan ke-7, Julian bermain sebagai pemain pengganti. Hingga pekan ke-12 lalu, pemain berpaspor Kolombia itu baru bermain selama 265 menit, dalam empat laga yang dilakoni.
Memahami kesalahan yang dilakukan, Julian pun langsung meminta maaf kepada Aremania, tim Arema dan pemain lawan.
Melalui Instagram pribadinya, Julian mengaku akan terus belajar pada situasi yang membuatnya dua kali diusir wasit karena kartu merah.
“Pertama aku minta maaf kepada teman-teman, pelatih, manajer, officials dan boss. Terutama untuk Aremania, karena yang aku lakukan tadi (lawan Persija, Red.), aku tidak bisa dapat kartu merah seperti itu,” tulis Julian dalam Instastory akun Instagram pribadinya.
Pemain yang sudah lancar berbahasa Indonesia ini, juga meminta maaf kepada pemain Persija, Bruno Nunes de Barros yang menjadi korban tekel horornya.
“Aku juga minta maaf untuk pemain lawan. Aku tidak pernah mau cedera pemain atau hurt dengan bad intention. Itu hanya keputusan tidak bagus,” imbuhnya.
Julian yang sempat merasakan gelar juara Piala Presiden bersama Arema ini berharap, agar kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga bagi dirinya.
“Sekarang aku cuma bisa belajar dari situasi ini dan kembali lebih kuat dan pintar.”
“Sekali lagi minta maaf tentang semua,” tandasnya. (*/Ra Indrata)




