MALANG POST – Suasana meriah menyelimuti Singhasari Hotel, Rabu (12/11/2025), ketika ratusan kader posyandu se Kota Batu berkumpul memeriahkan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61. Mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menggelar Gebyar Posyandu yang dirangkai dengan Jambore Kader Posyandu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batu, Yuni Astuti menegaskan, momentum ini sebagai pengingat bahwa kualitas kesehatan hari ini menentukan peradaban bangsa ke depan.
“Hari ini bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan momentum penting untuk mengingatkan kita semua, bahwa kualitas kesehatan hari ini akan menentukan peradaban bangsa di masa depan,” tegas Yuni.
Jambore Kader Posyandu, menurut Yuni, merupakan wujud nyata pembinaan berkelanjutan bagi kader kesehatan di tingkat masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja mereka, Dinkes menghadirkan beragam lomba yang kompetitif namun penuh kekeluargaan.
“Kami menyelenggarakan lima jenis lomba yang mencerminkan tugas sehari-hari kader, mulai dari lomba posyandu terbaik, kader berprestasi, baduta sehat, penyuluhan kesehatan, hingga senam sehat berkreasi,” papar Yuni.

KADER BERPRESTASI: Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto saat memberikan apresiasi kepada kader-kader posyandu berprestasi. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara, rangkaian Gebyar Posyandu menghadirkan lima kategori lomba. Pertama, lomba baduta sehat dengan dua kategori usia 6-12 bulan dan 13-24 bulan. Kedua, lomba posyandu berprestasi, ketiga lomba kader berprestasi, keempat lomba senam kreasi dan terakhir lomba pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan tingkat kelurahan dan desa.
“Seluruh kegiatan telah melalui seleksi ketat di tingkat desa dan kelurahan oleh lima puskesmas se-Kota Batu selama Oktober 2025,” tegas Yuni.
Dewan juri yang terlibat pun juga diseauaikan bidangnya. Untuk lomba baduta sehat, juri berasal dari perwakilan Dinkes Provinsi, BKKBN Provinsi, Tim Penggerak Posyandu Jatim, anggota DPRD Provinsi Jatim, dokter spesialis anak, hingga nutrisionis Kota Batu.
Lomba posyandu berprestasi dan kader berprestasi diisi juri dari Dinkes Kota Batu. Sementara lomba senam kreasi melibatkan instruktur senam dan tim Dinkes, serta lomba PMT Penyuluhan dijuri oleh perwakilan Puskesmas Kota Batu.
Gebyar Posyandu dan Jambore Kader diikuti sebanyak 400 kader, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Yuni menyatakan kegiatan ini merupakan wujud komitmen Dinkes dalam mendukung visi misi walikota dan wakil wali kota, khususnya dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

BALITA SEHAT: Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto bersama Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Pembina Posyandu Kota Batu, Siti Faujiyah Nurochman saat mengecek stand posyandu dan balita sehat. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Pada momen HKN ke-61 ini, kami berharap bisa memperkuat komitmen, menumbuhkan optimisme, dan menciptakan transformasi kesehatan,” harap Yuni.
Transformasi kesehatan tersebut, menurutnya, harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat di tingkat desa dan kelurahan, hingga meluas ke seluruh Indonesia. Keberhasilan ini hanya bisa dicapai melalui sinergi semua pihak, dengan kader posyandu sebagai ujung tombak di lapangan.
Gelaran yang berlangsung semarak ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wahana peningkatan kapasitas kader dan penguatan jejaring dalam membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik di Kota Batu.
Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Pembina Posyandu Kota Batu, Siti Faujiyah Nurochman, tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada semangat para kader. “Ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa HKN ke-61 sejalan dengan semangat penguatan kelembagaan posyandu. “Posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, baduta, balita, lansia dan kini kami telah menghadirkan layanan khusus disabilitas,” jelasnya.
Dia menyebut para kader sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. “Merekalah yang bekerja dengan sepenuh hati mengedukasi, melayani dan mendampingi keluarga menuju hidup lebih sehat. Mereka adalah garda terdepan kesehatan di masing-masing wilayah,” tuturnya.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto menyampaikan, keberhasilan Kota Batu dalam penurunan angka stunting. Di momen HKN ke-61 ini Kota Batu berhasil menurunkan angka stunting dari 24,3 persen di tahun 2023 menjadi 10 persen di September 2025.

APRESIASI: Heli Suyanto bersama Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Pembina Posyandu Kota Batu, Siti Faujiyah Nurochman saat memberikan penghargaan kepada baduta sehat dan posyandu berprestasi. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Capaian ini dalah bukti nyata keseriusan semua pihak dalam menangani stunting. Ini berkat kerja keras panjenengan semuanya, mulai dari Dinkes, kader posyandu, tenaga kesehatan, petugas puskesmas dan seluruh stakeholder yang bergotong royong,” ujarnya.
Komitmen ini turut diperkuat dengan penandatanganan MoU bersama seluruh pemda di Indonesia untuk memperhatikan isu stunting. Heli juga mengingatkan kompleksitas penyebab stunting.
“Sebagai titik nol Sungai Brantas, kami memahami stunting tidak hanya tentang pola asuh, tapi juga dipengaruhi kondisi rumah, ketersediaan air bersih, ketentraman lingkungan, bahkan kondisi infrastruktur seperti jalan,” paparnya.
Dengan 193 posyandu yang tersebar di seluruh wilayah, Heli menegaskan pentingnya peran posyandu sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2024. “Posyandu berperan sebagai pusat pelayanan dasar terintegrasi, yang memudahkan akses masyarakat terhadap berbagai layanan pemerintahan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, kader posyandu berasal dari masyarakat sendiri. Karena itu, mereka memahami betul kondisi dan kebutuhan warga di wilayahnya. “Merekalah ujung tombak yang sesungguhnya dalam menggerakkan hidup sehat di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatab itu, Heli mengajak semua pihak berkolaborasi. “Mari kita bersama-sama, bersinergi lintas sektor untuk menjadikan posyandu sebagai pelayanan kesehatan yang maksimal, mewujudkan Kota Batu semakin SAE,” tutupnya. (Adv/Ananto Wibowo)




