MALANG POST – Taman Rekreasi Selecta kini tak sekadar tempat liburan. Kawasan wisata legendaris di Kota Batu itu resmi menyandang predikat Living Museum atau museum hidup. Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, di tengah suasana sejuk dan bersejarah Selecta.
“Ini hari yang indah. Hari di mana kita bukan hanya meresmikan sebuah tempat wisata, tapi menghidupkan kembali narasi besar sejarah bangsa,” ujar Giring, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Giring menegaskan, penetapan Selecta sebagai Living Museum menandai babak baru hubungan antara wisata, sejarah dan pengalaman budaya.
Salah satu tempat paling bersejarah adalah Vila Bima Sakti, yang dulu pernah menjadi tempat singgah Bung Karno dan Bung Hatta pada tahun 1944, kini menjadi simbolnya. Di kamar itulah, katanya, tersimpan kisah kontemplasi dan perenungan keputusa-keputusan penting mengenai perjuangan negara.
“Bayangkan, duduk di kursi yang sama dengan yang pernah diduduki Bung Karno, memandang pemandangan yang sama, merasakan udara yang sama. Itu bukan hanya melihat sejarah, tapi mengalami sejarah. Itulah esensi living museum,” ucap Giring.
Ia menjelaskan, konsep living museum berbeda dengan museum konvensional yang memamerkan benda-benda. Di sini, pengunjung diajak berinteraksi langsung dengan suasana masa lalu.
“Living Museum bukan hanya tempat menyimpan artefak, tapi ruang untuk berpengalaman. Kita ingin generasi muda belajar sejarah lewat pengalaman yang menyentuh emosi dan memori,” tambahnya.
Lebih lanjut, mantan vokalis Nidji itu juga menyebut bahwa Kementerian Kebudayaan tengah menyiapkan jejaring Living Museum Network di berbagai daerah. Ia pun mengajak komunitas kreatif seperti Indonesia Creative Cities Network (ICCN) untuk berkolaborasi.
“Tolong dipetakan mana yang punya potensi. Kami siap mendukung dan menghidupkan kembali identitas nasional lewat ruang-ruang sejarah seperti ini,” ujar Giring.
“Seperti pesan Preside Prabowo, kebudayaan adalah wajah bangsa. Dan lewat Living Museum seperti Selecta, kita sedang menyalakan kembali wajah itu. Agar generasi mendatang tidak sekadar tahu sejarah, tapi ikut merasakannya,” tambah Giring.

LIVING MUSEUM: Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha, Wali Kota Batu Nurochman dan Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta saat meninjau Villa Bima Sakti dalam peresmian Select Living Museum. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Wali Kota Batu, Nurochman yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyebut peresmian ini sebagai bentuk penghargaan atas perjalanan panjang pariwisata Kota Batu.
“Selecta bukan hanya ikon wisata, tapi juga penyimpan ingatan kolektif masyarakat. Dari masa kolonial hingga kini, Selecta menjadi ruang publik rakyat, simbol harmoni antara alam, sejarah dan semangat warga Kota Batu,” tutur Cak Nur.
Ia menambahkan, pengakuan dari Kementerian Kebudayaan ini sejalan dengan arah pembangunan Kota Batu sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan sejarah. “Kita ingin wisata Kota Batu tak hanya indah secara alam, tapi juga bermakna secara kultural,” katanya.
Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, Sujud Hariadi mengungkapkan, sebenarnya semangat living museum telah hidup di Selecta sejak lama.
“Dari dulu kami punya tagline Truly Picnic. Orang datang ke sini untuk piknik dengan cara lama. Gelar tikar, makan bersama di hamparan rumput, menikmati udara pegunungan. Itu bagian dari pengalaman hidup masa lalu yang kami rawat,” tuturnya
Sujud juga menegaskan, bangunan-bangunan bersejarah di kawasan Selecta terus dipertahankan, agar pengunjung bisa merasakan nuansa sejarah yang otentik.
“Kita rawat, kita perbaiki, tapi tidak mengubah jiwanya. Jadi, ketika pengunjung masuk ke kawasan ini, rasanya seperti kembali ke masa lalu,” ujarnya.
Ia menambahkan, kisah sejarah Bung Karno dan Bung Hatta di Selecta kini diperkaya dengan penelusuran jejak arsitek Belanda Ruijter De Wildt, sosok yang turut membangun kompleks ini di era kolonial.
“Semua itu kami petakan kembali. Dan Alhamdulillah, sejarahnya semakin lengkap. Sekarang, dengan status resmi Living Museum, semua itu tertulis dengan sah,” jelasnya.
Peresmian Selecta sebagai Living Museum sekaligus menjadi momen bersejarah bagi Kota Batu. Di tengah geliat pariwisata modern, Selecta kini hadir sebagai pengingat bahwa perjalanan bangsa juga lahir dari ruang-ruang sederhana. Seperti kamar kecil tempat Bung Karno merenung, taman bunga tempat rakyat berpiknikdan udara sejuk yang menyimpan banyak cerita. (Ananto Wibowo)
Catatan redaksi:
Selecta berdiri sejak 1930-an dan menjadi ikon wisata pegunungan di Jawa Timur. Kini, dengan predikat Living Museum, Selecta bukan hanya tempat berlibur, tapi juga ruang belajar, ruang memori, dan ruang inspirasi tentang Indonesia.




