MALANG POST – Pada Sabtu 6 September 2025, telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kali ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan Qoryah Thoyyibah. Bertempat di Masjid Agung, Kota Malang.
Kegiatan ini mengusung tema, “TPQ Ramah Anak, Guru Peduli Anak: Penguatan Kapasitas Guru-guru TPQ Melalui Psikoedukasi Pencegahan Perundungan Anak di Kota Malang.”
Adapun peserta kegiatan terdiri dari Guru-guru Taman Pendidikan Qur’an yang berada di Kota Malang. Kegiatan pengabdian di mulai pada pukul 13.00 WIB.
Diawali acara Opening Ceremony dengan sambutan Dr. Mualifah. MA. Dia mengutarakan model pembelajaran saat ini sudah mengalami pergeseran.
“Ibu guru yang mengajar di tempat masing-masing, sudah memiliki kontribusi yang lebih terhadap pembinaan anak. Akan tetapi peran pendampingan secara ramah terhadap anak perlu untuk di implementasikan.”
“Ini lantaran anak saat ini tidak menyukai model pembelajaran dengan kekerasan karena sudah berbeda jaman”, ujar Dr Mualifah MA.
Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ibu Rosania yang menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Terimakasih telah diadakan kegiatan ini. Semoga ibu-ibu guru kemampuan dalam melaksanakan pembinanaan dan pembelajaran pada anak mengandung unsur nlai kepedulian terhadap anak”, katanya.
Kemudian acara ditutup dengan doa harapan semoga kegiatan bisa berjalan dengan lancar serta agar bisa bermanfaat secara keberlanjutan.
Pada pukul 14.00 WIB dilanjut dengan pemberian materi. Sebelum memasuki isi materi, peserta diajak permainan brainstorming dengan menceritakan keluh dan kesah selama mendidik anak.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi pertama oleh Dr. Mualifah, MA. Setelah selesai, diisi dengan Icebreaking dengan permainan lempar bola. Bertujuan untuk menjalankan kebersamaan dalam menghadapi permasalahan proses perkembangan pembelajaran pada anak.
Setelah itu, dilanjut materi ke-2 yakni materi Self Compession. Materi mengarahkan kepada sikap kasih sayang terhadap anak dalam mengahadapi kesulitan. Setelah materi selesai dilanjut dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program UIN Mengabdi Qoryah Thoyyibah 2025, hasil kolaborasi antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Korps Mubalighoh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang.
Tujuannya sederhana namun bermakna, yaitu membekali para guru TPQ dengan pengetahuan dan keterampilan mencegah perundungan serta mewujudkan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi anak.
Berbagai materi menarik disampaikan sepanjang hari. Antara lain dari Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M.Pd: Hak-hak Anak dan Disiplin Positif di TPQ, Dr. Mualiffah: Pembelajaran Sosial dan Emosional (Social Emotional Learning).
Hj. Aprilia Mega Rosdiana, M.Si, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Self-Compassion untuk Guru dan Anak, Dra. Syahrotsa Rahmania: Strategi Penguatan Guru dan Pengurus TPQ, Dessy Putri Wahyuningtyas, M.Pd: Penyusunan Action Plan untuk keberlanjutan kegiatan.
Dalam sesinya, Aprilia Mega Rosdiana menekankan pentingnya self-compassion atau kasih sayang terhadap diri sendiri bagi para pendidik. Menurutnya, guru yang mampu memahami dan menerima dirinya dengan baik akan lebih sabar, tenang, dan empatik dalam mendampingi anak-anak.
“Guru yang berbelas kasih pada dirinya akan lebih mudah menebarkan ketenangan dan kasih kepada muridnya. Dari guru yang tenang dan penuh empati, tumbuhlah anak-anak yang bahagia,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menandai langkah nyata sinergi antara kampus dan masyarakat. Melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR), para guru tak hanya menjadi peserta, tetapi juga terlibat langsung dalam merancang solusi dan aksi nyata untuk menjadikan TPQ sebagai ruang aman dan penuh kasih bagi anak-anak.
Salah satu peserta, Ninik Handayani, S.Pd , menyampaikan kesan positifnya setelah mengikuti kegiatan ini.
“Materinya sangat membuka wawasan kami. Saya jadi lebih paham cara mengelola kelas tanpa marah, bagaimana memahami emosi anak, dan bagaimana menjaga hati agar tetap sabar dan lembut. Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh guru-guru TPQ,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, para peserta menyusun rencana tindak lanjut yang akan diterapkan di TPQ masing-masing. Semangat kolaboratif antara UIN Malang, DMI Kota Malang dan para pendidik diharapkan menjadi inspirasi dalam membangun pendidikan Islam yang ramah anak, inklusif, dan berkeadilan. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




