Prof. H. Triyo Supriyatno, M.Ag Warek Bidang Kemahasiswaan UIN Malang. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Suasana penuh semangat mewarnai penutupan program International Youth Enhancing Study (I-YES) 2025 yang digelar oleh Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Jumat (31/10/2025) sore. Setelah berlangsung selama sepekan, kegiatan berskala internasional ini resmi ditutup oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. H. Triyo Supriyatno, M.Ag., mewakili Rektor UIN Malang.
Prof. Triyo menyampaikan apresiasi tinggi atas kesuksesan Fakultas Humaniora menyelenggarakan program yang mampu menghadirkan kolaborasi lintas budaya dan akademik antarnegara. Ia menilai, I-YES 2025 bukan sekadar ajang pertukaran budaya, tetapi juga simbol kemajuan dan reputasi internasional universitas.
“Saya mengapresiasi Fakultas Humaniora atas pencapaiannya melalui program berskala internasional ini. Semoga semangat Humaniora terus menyala, berinovasi, dan menjadi motor penggerak internasionalisasi kampus,” ujar Prof. Triyo.
Dia juga menekankan pentingnya menumbuhkan semangat berprestasi dan bereputasi internasional di kalangan mahasiswa. Menurutnya, kegiatan seperti I-YES menjadi langkah strategis dalam menyiapkan mahasiswa berpikir global tanpa kehilangan akar budaya Indonesia.
“Program I-YES ini menumbuhkan cara berpikir global sekaligus menjaga identitas budaya Nusantara. Ini penting untuk membentuk generasi akademik yang tangguh, terbuka, dan berkarakter,” tegasnya.
Tak lupa, Prof. Triyo juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta asing yang telah antusias mempelajari budaya Indonesia, khususnya budaya Malang. Ia mengakui bahwa partisipasi aktif para mahasiswa internasional menjadi bukti keberhasilan Humaniora dalam membangun jejaring global.
Lebih lanjut, WR 3 menilai kesuksesan Humaniora ini layak dijadikan inspirasi bagi fakultas lain di lingkungan UIN Malang.
“Program ini bahkan sudah ditiru oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Ini adalah virus positif yang bermanfaat dan harus terus ditularkan ke fakultas-fakultas lainnya. Semoga kita semua terus eksis dalam mengembangkan universitas yang unggul dan berdaya saing global,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Prof. Triyo juga berharap agar universitas dapat terus meningkatkan dukungan finansial dan fasilitas bagi kegiatan-kegiatan internasional serupa. Menurutnya, semangat inovatif Fakultas Humaniora menjadi contoh nyata dari visi universitas sebagai kampus berkelas dunia yang berbasis spiritualitas, kemanusiaan, dan kebudayaan.
Penutupan I-YES 2025 ditandai dengan pembacaan doa dan seruan hamdalah bersama. Momen ini menjadi penutup yang indah bagi perjalanan sepekan penuh pembelajaran, pertukaran budaya, dan persaudaraan lintas negara.
Fakultas Humaniora berharap semangat “Menyala” yang digaungkan selama program akan terus menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah global. (*/Eka Nurcahyo)




