ANTRE: Antusias masyarakat pencari kerja di Job Fair 2025, sejak pagi terlihat membanjiri GOR Ken Arok, Kedungkandang. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Job Fair 2025, yang digelar Dinas Ketenagakerjaan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, benar-benar dibanjiri pencari kerja.
Hingga Selasa (28/10/2025) malam, total 5.500 pelamar masuk ke Disnaker. Mereka berebut 2.500 lowongan kerja, yang disiapkan 65 perusahaan. Untuk 150 jabatan, mulai dari staf hingga manajer.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menjelaskan, Job Fair 2025 diselenggarakan di GOR Ken Arok, Rabu dan Kamis (29-30/10/2025). Lowongan kerja, diperuntukkan lulusan SMA/SMK, S1, S2 hingga S3.
Di hari pertama, jelas Arif, dibagi dua sesi. Pagi hari 1000 pelamar dan siang hari 1500 pelamar.
Di hari kedua, Kamis (30/10/2025), terbagi sesi pagi 1.500 dan siangnya 1.500 pelamar.
“Dibagi dua sesi agar tidak crowded. Agar lebih nyaman dan aman bagi ribuan pelamar kerja,” jelas Arif.
Job Fair 2025, yang menjadi implementasikan Dasa Bhakti Wali Kota Malang dan Wawali yakni Ngalam Idrek, diharapankan bisa menyerap tenaga kerja asal Kota Malang sebanyak-banyaknya. Sekaligus menekan angka pengangguran.
“Bagi warga Kota Malang dan sekitarnya yang belum sempat mendaftar, masih ada kesempatan besok untuk mendaftar, dengan mengakses aplikasi pendaftaran secara offline kepada Disnaker-PMPTSP Kota Malang,” ungkap Arif.
Untuk pencari kerja yang pernah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat, yang digelar Diskopindag maupun Disnaker-PMPTSP, diharapkan bisa memanfaatkan Job Fair saat ini.
“Dari 2.500 lowongan kerja, pencari kerja bisa memilih sebanyak mungkin sesuai kemampuan dan keahliannya.”
“Job Fair ini memfasilitasi para pencari kerja, serta membantu perusahaan mendapatkan calon karyawan sesuai kriteria yang dibutuhkan,” imbuhnya.

SAPA PEKERJA: Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat didampingi Kepala Disnaker-PMPTSP, Arif Tri Sastyawan, saat menyapa para pencari kerja di Job Fair 2025 di GOR Ken Arok, Rabu (30/10/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Masih di lokasi sama, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat sangat mengapresiasib pelaksanaan Job Fair 2025. Mengingat, Kota Malang sebagai Kota Pendidikan, angka pengangguran terdidik mencapai 7,3 persen. Cukup tinggi untuk wilayah Jawa Timur.
“Angka pengangguran terbuka di Kota Malang memang sudah turun. Dari sebelumnya 6,8 persen, menjadi 6,1 persen.”
“Sudah menjadi PR kami, untuk menekan lagi angka pengangguran terdidik maupun terbuka di Kota Malang. Salah satunya melalui Job Fair ini,” ujar Wahyu Hidayat.
Menurutnya, Ngalam Idrek diharapkan ikut mendukung menekan angka pengangguran terdidik maupun terbuka.
“Target penurunan angka pengangguran terbuka bisa mencapai di bawah 6 persen. Demikian halnya, angka pengangguran terdidik bisa semakin turun lagi di Kota Malang melalui pekerjaan formal. Karena saat ini masih banyaj yang bekerja di sektor informal,” ucap dia.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, kembali mengingatkan Pemkot Malang, untuk menekan angka pengangguran agar sering diterapkan Job Fair atau upaya lainnya. Untuk mendorong penyerapan tenaga kerja lebih banyak lagi.
“Kita juga bisa memaksimalkan aplikasi PDKT SAM Reborn lebih meningkat lagi. Dikuatkan dengan peningkatan kompetensi warga Kota Malang. Serta adanya kerjasama dengan perusahaan melalui informasi di luar Job Fair,” cetusnya.
Sementara itu, salah seorang pelamar kerja asal MAN 2 Blitar, Evalina asal Selorejo. Rencananya akan melamar di perusahaan bidang marketing dan administrasi.
Meski fresh graduated pada 2025 ini, sedang menempuh kuliah di Universitas Terbuka di Kota Malang.
“Pengalaman sebelumnya, saya pernah kerja di toko lainnya. Semoga bisa menjadi modal untuk diterima kerja. Apalagi saya anak pertama bisa diandalkan untuk keluarga.”
“Nantinya sambil kuliah, saya masih bisa bekerja. Agar lebih mandiri,” pungkas Evalina. (Iwan Irawan/Ra Indrata)




