Kondisi Jembatan Sonokembang saat ini, yang masih belum ada sentuhan dari pihak terkait. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Melalui media sosial, banyak asyarakat mempertanyakan penanganan Jembatan Sonokembang, Pandanwangi, yang belum juga disentuh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.
Padahal sejak pondasinya ambol pada Jumat (10/10/2025) sore, jembatan penghubung kawasan padat penduduk itu, sudah ditutup total. Masyarakat harus memutar jika ingin menuju pusat kota atau sebaliknya.
Ambrolnya pondasi jembatan itu, akibat banyaknya sampah yang terbawa arus. Ditambah gerusan air yang sangat deras, menghantam satu-satunya grider (penopang) yang masih tersisa, sehingga tidak mampu lagi menopang beban jembatan.
“Kami (DPUPRPKP) sebenarnya sudah menghitung dan mencermati waktunya. Karena itu, dana perbaikan Jembatan Sonokembang baru dianggarkan pada 2026. Tapi sudah kedahuluan ambruk. Jadi sekarang ini, anggaran perbaikannya sekitar Rp5 miliar,” jelas Dandung Djulharjanto, Kepada DPUPRPKP Kota Malang, saat dikonfirmasi Malang Post, Jumat (24/10/2025).

SAAT KEJADIAN: Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat ketika meninjau jembatan Sonokembang yang pondasinya ambruk pada Jumat (10/10/2025) lalu. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Pembangunan Jembatan Sonokembang, tambahnya, bukan sekadar perbaikan biasa. Melainkan direvitalisasi secara keseluruhan.
Sesuai arahan Wali Kota Malang, anggaran revitasilitasi bisa memakai dana biaya tidak terduga (BTT). Hanya saja jumlahnya Rp2 miliar dan tidak mencukupi untuk perbaikan.
“Waktunya juga mepet. Menjelang penutupan tahun akhir anggaran. Proses pengadaan barang hingga lelang, butuh waktu lebih dari dua bulan.”
“Jika pelaksanaan kita paksakan, pasti akan lebih berisiko. Saat ini kami berupaya mencari solusi, dengan membuat jembatan sementara menggunakan jembatan bailey,” jelasnya.
Terkait hal tersebut, pihaknya masih berkonsultasi dengan Pemprov Jatim, untuk mendapatkan dukungan, agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Sembari menunggu persiapan pelaksanaan pembangunannya pada 2026 mendatang.
“Tapi lebih cepat akan lebih baik. Mengingat keberadaan Jembatan Sonokembang ini sangat vital bagi masyarakat Kota Malang dan sekitarnya. Mohon doa restunya dari warga Kota Malang, agar pelaksanaannya lancar dan sukses,” pungkasnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata).




