
MALANG POST – Universitas Negeri Malang (UM) menggelar UM Partners & Alumni Gathering pada Sabtu, 18 Oktober 2025, di Graha Cakrawala UM.
Acara yang selaras dengan Dies Natalis ke-71 UM ini jadi ajang hangat untuk memperkuat hubungan antara kampus, alumni, dan para mitra yang selama ini berperan dalam perjalanan 71 tahun UM.
Bertema Sinergi Sehat, Gerak Bersama, Berdampak Nyata ini menjadi wadah diskusi bagi alumni, mitra industri, dan civitas kampus untuk merumuskan kolaborasi nyata bagi kemajuan UM dan bangsa.
Sebelumnya Dr. Heny Kusdiyanti, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UM, juga menegaskan bahwa alumni tetap menjadi bagian penting UM melalui tracer study dan komunikasi berkelanjutan, termasuk dengan alumni yang bekerja di luar negeri.
“Kami mengajak alumni untuk terus kibarkan nama besar UM di mana pun berada,” terang Dr. Heny.

Mitra UM dari Perwakilan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Ngajum, Kabupaten Malang. (M Abd Rachman Rozzi/Malang Post)
Sementara itu Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, dalam pidatonya juga menyampaikan bahwa pentingnya keterhubungan kampus dengan masyarakat dan dunia luar.
Ia menegaskan UM akan terus belajar dan memperkuat reputasi melalui kontribusi alumni.
Karena menurutnya, Koneksi alumni bukan sekadar nostalgia. Bagi Universitas Negeri Malang (UM), jejaring alumni menjadi strategi penting untuk menguatkan diplomasi kampus dan memperluas reputasi global.
“Kampus bukan institusi terisolasi dari dunia nyata mari kita bersinergi untuk kemajuan UM,” kata Prof. Hariyono.
Sementara itu Arumi Bachsin Emil Dardak, Ketua Dekranasda Jawa Timur, menekankan kolaborasi BDNP untuk memperkuat ekonomi kreatif Jawa Timur. Dekranasda akan terus mendukung UMKM lokal, pendampingan teknis, dan peluang pendanaan untuk menjaga keberlanjutan ekonomi budaya.Garis besar tema acara:

Peran BDNP sebagai motor pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Dukungan Dekranasda terhadap UMKM budaya (batik, kriya) melalui digitalisasi untuk memperluas pasar tanpa mengorbankan identitas budaya.
Tantangan cross-culture akibat globalisasi dan upaya menjaga identitas budaya Indonesia. Peran generasi muda dan teknologi dalam memperluas akses pasar UMKM.
Pemulihan ekonomi pasca-pandemi melalui UMKM mikro dan kecil, pendampingan, serta akses pembiayaan. Kemitraan pemerintah-akademisi-swasta untuk posisi UMKM Jawa Timur di tingkat nasional.
“Terima kasih atas kehadiran dan partisipasinya. Semoga sinergi UM, Dekranasda Jawa Timur, dan para pelaku UMKM memperkuat posisi Jawa Timur sebagai wilayah berbudaya, berkelanjutan, dan siap bersaing secara nasional maupun internasional,” tandas Arumi.
Selanjutnya, acara ditutup dengan komitmen UM dan pemerintah daerah untuk menyediakan wadah inovasi budaya dan pertumbuhan ekonomi inklusif. Hadirin diajak mengikuti rangkaian diskusi dan program kolaboratif mendatang. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)