
PENENTU: Arkhan Fikri merayakan gol keduanya yang membawa Arema unggul 2-1 atas PSM. Gol itu dari hasil asis yang diberikan Johan Ahmat Alfarizie. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Dua asis yang diberikan kapten tim, Johan Ahmat Alfarizie, mampu membalikkan keadaan. Arema FC pun menang 2-1 (0-1) saat dijamu PSM Makassar. Di pekan ke-9 Super League musim 2025/2026.
Bermain di Stadion BJ Habibie, Parepare, Minggu (19/10/2025) petang, dua umpan cantik dari sisi kanan pertahanan PSM Makassar itu, berhasil dikonversi menjadi gol.
Pertama di menit 51, Alfarizie yang membawa bola dari sektor sayap kiri, berhasil masuk hingga mendekati garis gawang. Umpan cutback-nya mengarah ke Valdeci Moreira da Silva. Posisinya di dalam kotak penalti dan tak terkawal.
Sekali kontrol, untuk mengubah posisi bola dari kaki kanan ke kiri, Valdeci menendang keras ke gawang PSM yang dikawal Hilman Syah. Bola sangat keras menembus gawang di pojok kiri atas.
Asis kedua diberikan Alfarizie di menit 55. Kali ini, umpan datarnya juga berasal dari sektor sayap kiri. Lurus mengarah ke gawang dan tidak berhasil dihadang dua pemain PSM, plus blok Hilman Syah meleset.
Arkhan Fikri yang berlari dari blindside, tinggal mencocor bola ke gawang yang sudah kosong. Tanpa ada kesulitan yang berarti, karena tidak ada pemain PSM yang menyadari keberadaan pemain Timnas U-23 Indonesia ini.
Hanya dalam waktu empat menit, Arema berhasil membalikkan keadaan. Serta berhasil mempertahankan kemenangan 2-1 sampai akhir laga.
Padahal dalam laga yang dipimpin wasit Armin Dwi Suryatin itu, Arema sempat dikejutkan oleh gol cepat Victor Luiz Prestes Filho. Ketika itu, pertandingan baru berjalan lima menit.
Second ball yang terjadi setelah skrimit di mulut gawang Adi Satryo, sukses ditendang dengan keras ke gawang lewat tendangan effect.
Adi Satryo sudah mencoba memblok. Tetapi kerasnya tendangan ditambah lambatnya reflek, lantaran tertutup tiga pemain, membuat bola itu tetap masuk ke pojok kanan gawang Arema.
Sukses skuadra Singo Edan membalikkan keadaan, tidak lepas dari skema pergantian pemain yang jitu dari pelatih asal Brasil, Marcos Vinicius dos Santos Goncalves, di awal babak kedua.
Sepanjang babak pertama, lini tengah Arema terlihat kesulitan menghadang pemain-pemain PSM, yang memang menumpuk pemain di sektor vital tersebut.
Akibatnya, sepanjang babak pertama, hampir tidak ada serangan berbahaya mengarah ke gawang PSM. Setiap pemain Arema keluar melakukan penetrasi, selalu berhasil dimentahkan lini tengah PSM.
Situasi tersebut masih ditambah dengan hujan deras yang mengguyur sepanjang 45 menit babak pertama, menjadikan banyak salah umpan dan laju bola tidak lancar.
Baru di babak kedua, dengan masuknya Valdeci menggantikan posisi Ian Lucas Puleio, lini tengah Arema bisa menguasai permainan. Tridente Valdeci-Arkhan Fikri-Matheus Blade, menjadikan serangan Arema semakin berbahaya.
Skema permainan PSM yang dipimpin karteker pelatih Ahmad Amiruddin, dengan mematikan Dalberto Luan Belo, justru menjadi blunder. Karena striker asal Brasil itu selalu berhasil menarik perhatian para defender PSM. Menjadikan muncul lubang di lini pertahanan Tim Juku Eja.
Gol pertama Arema yang dicetak Valdeci menjadi contoh. Karena pergerakan tanpa bola yang dilakukan Dalberto, menjadikan ada celah di kotak penalti, dimana keberadaan Valdeci menjadi tak terkawal.
Pun ketika Arkhan Fikri sukses mencetak gol di menit ke-55, juga karena perhatian pemain PSM selalu tertuju pada Dalberto. Mereka seperti melupakan keberadaan pemain kelahiran Serdang Bedagai itu, yang bisa muncul dari lini kedua tanpa ada kawalan yang berarti.
Faktor lain yang menjadikan Arema berhasil meraih kemenangan ketiganya dalam delapan laga perdana, karena kuatnya pertahanan Singo Edan.
Dalam laga yang ditonton 1.786 orang tersebut, Marcos Santos membuat komposisi baru. Menurunkan tiga center back. Betinho diapit oleh Luiz Gustavo dan Julian Guevara. Bek sayap diisi Bayu Setiawan dan Johan Alfarizie.
Formasi itu menjadikan garis pertahanan Arema menjadi lebih kokoh. Sekalipun gempuran bertubi-tubi datang dari para pemain PSM Makassar.
Bahkan dalam 10 menit terakhir, permainan menjadi jomplang. Arema yang memilih bertahan, terus mendapat tekanan.
Beruntung rapatnya lini pertahanan, menjadikan PSM gagal mengkonversi setiap gempuran, untuk menjadi gol tambahan. Skor akhir 2-1 bertahan dan Arema bisa membawa pulang tiga poin dari Parepare. (Ra Indrata)