
PEMBUKAAN: Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, saat memberikan keynote speech di acara Penyusunan Bahan Posisi Perjanjian Investasi Internasional, di Kota Malang. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
MALANG POST – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen untuk meningkatkan upaya diplomasi investasi, melalui kerja sama dengan berbagai negara secara bilateral maupun multilateral.
Fondasi diplomasi investasi, sebagai bagian dari strategi nasional untuk menciptakan kesepakatan internasional, yang selaras dengan kepentingan pembangunan dan peningkatan realisasi investasi.
Salah satunya, penyelesaian perjanjian Indonesia – Canada CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), memuat investment chapter yang ditandatangani akhir September lalu. Perjanjian tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan arus investasi dari Kanada ke Indonesia.
“Kita punya Indonesia – Canada CEPA, kemudian ada Indonesia – EU (European Union) CEPA, yang akan diratifikasi tahun depan dan berlaku tahun 2027. Itu harus bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten atau Provinsi. Termasuk Kota Malang,” sebut Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Kamis (16/10/2025).
Apalagi dengan pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang mencapai 6,3 persen, tambah Prof. Tirta, sudah di atas rata-rata nasional. Pada Tribulan II 2025, pertumbuhan ekonomi nasional 5,12 persen (YoY).
Dalam situasi pertumbuhan ekonomi yang membanggakan tersebut, dosen kelahiran Semarang ini sangat yakin, salah satunya karena kontribusi dari investasi yang sangat signifikan.
“Untuk itu kami berharap agar kegiatan seperti ini, akan kita tidak lanjuti dengan adanya kerjasama-kerjasama yang lebih konkret. Utamanya ada eksekusi di level lapangan, khususnya dengan DPM-PTSP untuk di level daerah,” sebut Wakil Rektor BINUS University 2018-2024 ini.
Kehadiran Prof Tirta ke Kota Malang sendiri, dalam kegiatan Penyusunan Bahan Posisi Perjanjian Investasi Internasional, bertajuk: “Diplomasi Investasi dalam Peningkatan Realisasi Investasi” di Grand Mercure Malang Mirama. Digelar oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, melalui Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal.

CERIA: Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dan pejabat lainnya. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Penyusunan bahan posisi tersebut, akan mengakomodir berbagai kepentingan stakeholder, guna memperkuat daya tawar Indonesia, dalam setiap forum internasional. Juga memberikan kepastian hukum serta perlindungan bagi investor.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, yang dipimpin Bapak Rosan Perkasa Roeslani, untuk terus memperkuat diplomasi investasi Indonesia.”
“Sekaligus memastikan bahwa kebijakan investasi yang disusun, memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan nilai tambah, serta percepatan transformasi ekonomi nasional.”
“Kegiatan ini tujuannya sangat sederhana, tapi justru sangat strategis. Bagaimana diplomasi investasi itu, bisa dilaksanakan membumi sampai ke level daerah atau kota. Makanya diperlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah,” tegas Prof Tirta.
Dalam momen tersebut, Prof Tirta juga mengajak para pelaku usaha, tidak ada ragu-ragu lagi untuk memanfaatkan perjanjian investasi internasional, yang kita dilakukan antara Indonesia dan negara-negara partner.
“Para investor tidak perlu khawatir. Investasi Anda dilindungi oleh perjanjian tersebut.”
“Investor asing yang datang ke Indonesia atau khususnya ke Kota Malang, dilindungi oleh perjanjian investasi tersebut. Termasuk investor Indonesia yang mau berinvestasi ke luar negeri, juga terlindungi oleh perjanjian investasi tersebut,” tandas pria tiga bersaudara ini.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, merasa terhormat dan sangat berterima kasih, lantaran Kota Malang menjadi salah satu lokasi untuk kegiatan diplomasi investasi.
“Diplomasi investasi ini sangat penting bagi kami di Kota Malang. Apalagi tadi dalam diplomasi investasi yang dilakukan hari ini, sudah mengundang dari unsur Pentahelik.”
“Ini adalah beberapa bagian dari upaya untuk bisa promosikan Kota Malang dan tentunya ini juga akan menjadikan keyakinan bahwa Kota Malang ini siap untuk berinvestasi,” kata Pak Mbois, panggilan akrab Wali Kota Malang.
Terlebih-lebih, investasi di Kota Malang selalu tumbuh dan berkembang. Tentunya dengan mendapatkan dukungan penuh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Karena regulasi-regulasi yang ada di pusat, selalu menjadi pondasi untuk Kota Malang.
“Potensi-potensi yang ada selalu kami kelola, untuk bisa menjadi salah satu daya tarik investasi-investasi yang datang di Kota Malang.”
“Kami terima kasih Pak Deputi dengan kegiatan ini. Mudah-mudahan akan menjadi kontribusi yang baik.”
“Karena pertumbuhan ekonomi kita sudah baik dan target-target yang akan datang, mudah-mudahan juga tetap tumbuh dan berkembang. Sekali lagi terima kasih kepada Pak Deputi karena kegiatan ini sudah dilaksanakan di Kota Malang,” tegas Pak Mbois. (Ra Indrata)