
SEPERTI HOTEL: Salah satu ruangan kamar rawat inap di kelas President Suite, yang dimiliki RS Melati Hospital Satsui Tubun, dengan tarif Rp1,5 juta perhari. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Direktur RS Melati Hospital Satsui Tubun (MHS), dr. Yusufa Ibnu Sina Setiawan, MH., CCD., CMPS menjelaskan, RS MHS akan mulai beroperasi Kamis (16/10/2025) besok.
Rumah sakit yang berada di Kelurahan Kebonsari Sukun, Kota Malang ini, bertipe C. Kapasitasnya 100 bed (tempat tidur). Tarifnya untuk President Suite Rp1,5 juta perhati, VIP Rp1,250 juta, kelas 1 Rp750 ribu, kelas 2 Rp500 ribu serta kelas 3 Rp 350 ribu.
“Kami utamanya memberi pelayanan yang paripurna, dengan fokus percepatan kesembuhan pasien, seperti berobat di rumah sendiri,” jelas Yusufa, kepada Malang Post, Rabu (15/10/2025).
RS HMS terdiri dari lima lantai. Untuk lantai pertama, layanan radiologi, exray, IGD dan USG. Lantai dua ada layanan poli klinik dan customer service pendaftaran, laboratorium, instalasi farmasi, instalasi rawat jalan serta kasir pembayaran.
Lantai tiga dan empat, dikhususkan pelayanan rawat inap dengan lima kategori kelas. Lantai lima ada ruang operasi, ICU dan NICU.
“Kamar rawat inap, semuanya ber-AC, yang membedakan hanya fasilitasnya. Kelas President Suite dan VIP, fasilitasnya mirip dengan layanan kamar di hotel,” jelasnya.
Untuk VIP ada dua model. Klasik dan modern. Kelas 1 dengan satu bed yang nyaman, Kelas 2 ada satu bed dan Kelas 3 dengan dua bed.
Yang menarik lagi, keluarga pasien bebas melakukan kunjungan. Tidak ada batasan waktu seperti rumah sakit lainnya.
“Tetapi kami berharap pengunjung bisa memahami etika dalam mengunjungi pasien yang sedang rawat inap. Karena kesembuhan pasien, adalah kebahagiaan dan kepuasan kami,” tegasnya.

UNTUK KESEHATAN: Direktur RS MHS Malang, dr. Yusufa Ibnu Sina Setiawan, menunjukkan pelayanan di ruang ICU, yang dimiliki rumah sakit yang bakal beroperasi mulai Kamis (16/10/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Disinggung yang membedakan RS MHS dengan rumah sakit lainnya, pria berkacamata ini menitikberatkan pada pelayanan yang mengedepankan keramahtamahan kepada semua orang. Serta mengutamakan kesembuhan dan kesehatan pasien, dengan perhatian yang tulus penuh empati.
“Kami ingin mewujudkan pelayanan rumah sakit yang penuh tanggung jawab, empati dengan ketulusan yang familiar dan ramah.”
“Sejauh ini, kesan di luaran seolah-olah pelayanan di rumah sakit mengkhawatirkan. Kami ingin merubah paradigma tersebut lebih positif dan bila perlu bisa terus dirindukan,” cetusnya.
Selain itu, saat memberikan layanan kesehatan, pihaknya mendahulukan keselamatan pasien, sebelum berbicara soal pembayaran. Yang paling utama adalah menolong dan berdoa kepada Allah SWT, agar nyawa pasien bisa tertolong.
“Setelah itu baru kita bicarakan proses pembayarannya seperti apa.”
“Tapi untuk BPJS Kesehatan, sementara waktu masih berproses. Karena harus memenuhi segala persiapan dan kelengkapan administrasi. In Sya Allah, satu atau dua tahun lagi, bisa bergabung dengan BPJS Kesehatan,” tegasnya.
Di RS MHS sendiri, tambah Yusufa, ada beberapa dokter spesialis. Diantaranya, spesialis kandungan dan anak, spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis mata dan spesialis syaraf.
“Saat ini kami sedang berproses untuk dokter spesialis ortopedi dan spesialis urologi. Sekaligus melengkapi ketersediaan tempat bermain anak, agar RS MHS lebih ramah anak.”
“Kami pun terus berupaya meningkatkan infrastruktur lainnya. Muaranya adalah bisa memberikan kenyamanan dan kelancaran, bagi masyarakat berobat untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT melalui RS MHS ini,” terangnya.
Sementara alasan RS MHS dibangun di ujung selatan Kota Malang, Yusufa menegaskan, keberadaan rumah sakit ini bisa memudahkan akses bagi masyarakat asal Kabupaten Malang, Blitar dan Tulungagung.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi menyebut, tujuan mulia dari pendirian RS MHS ini, patut didukung oleh semua pihak. Apalagi pihaknya melihat perhatian dan pelayanan yang diberikan RS MHS sudah bagus.
Apalagi sudah ada contoh nyata. Yakni dengan keberadaan RS Melati Husada yang berada di Jalan Kawi, Klojen.
“Kehadiran PT Griya Mekar Melati, di bidang pelayanan kesehatan di Kota Malang, patut diapresiasi. Apalagi lokasinya di perbatasan kota dan kabupaten. Tentunya ini luar biasa, bisa memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya.”
“Kami yakin, pelayanan kesehatan yang diberikan RS MHS ini, memiliki sisi kemanusiaan yang tinggi.”
“Kami berharap, RS MHS mampu merubah paradigma masyarakat, yang sejauh ini melihat pelayanan yang diberikan rumah sakit, terkesan memberatkan dan merepotkan keluarga pasien,” tandasnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)