
MALANG POST – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh alumni Universitas Brawijaya (UB), M Nizam Zulfi Zakaria, S.Si., lulusan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 2021. Ia berhasil meraih Juara Utama INS Thesis Prize 2025 yang diselenggarakan oleh Indonesia-Nederland Society (INS).
Kali ini temanya, “Building a Sustainable Future through Education and Research.” Final presentasi dilaksanakan secara hybrid pada (9/10/2025), di Auditorium Erasmus Huis, Jakarta.
Dari 46 peserta yang mendaftar, hanya lima kandidat terpilih ke babak final, dan Nizam menjadi satu-satunya peserta dari jenjang S1. Empat finalis lainnya berasal dari S2 dengan latar belakang Institut Teknologi Bandung (ITB), Erasmus University Rotterdam, Leiden University dan University of Lodz.
Kompetisi ini merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan lulusan dari berbagai universitas terkemuka, untuk mempresentasikan hasil penelitian skripsi maupun tesis yang menyoroti kolaborasi kedua negara dalam bidang pendidikan dan riset.
Dalam kompetisi tersebut, Nizam membawakan penelitian dari skripsinya yang berjudul, “Enkapsulasi Pentagamavunon-6 Berbasis Nanoliposom sebagai Agen Antioksidan dan Antikanker pada Sel MCF-7.”
Penelitian tersebut mengembangkan sistem penghantaran obat kanker payudara yang lebih efektif dan aman. Sebelumnya, penelitian skripsi yang dilakukan Nizam melibatkan kolaborasi dengan BRIN, Vrije Universiteit Amsterdam, Utrecht University dan Universitas Gadjah Mada, serta telah dipublikasikan di jurnal Naunyn-Schmiedeberg’s Archives of Pharmacology yang telah terindeks Scopus Q2.
Disampaikan Nizam, keunikan topik di bidang STEM justru menjadi nilai tambah di tengah dominasi tesis sosial-humaniora dalam kompetisi tersebut.
“Awalnya saya tidak yakin bisa melaju ke babak final karena mayoritas peserta lain lulusan S2. Tapi saya belajar bahwa kesenjangan gelar bukan berarti kesenjangan intelektual. Saya usahakan dan doakan semaksimal mungkin, serta pasrahkan hasilnya pada Tuhan,” ungkap Nizam.
Setidaknya ada beberapa indikator penilaian yang digunakan. Indikator tersebut antara lain: keunikan riset, kejelasan penelitian bagi masyarakat awam, relevansi bagi Indonesia dan belanda, serta keterkaitannya dengan Sustainable Goals Developments (SDGs).
Tahun ini, INS Thesis Prize terintegrasi dalam kegiatan Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2025, yang didukung oleh berbagai lembaga seperti BRIN, ALMI, KNAW, NWO, Nuffic Southeast Asia, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih, khususnya kepada Ibu Riyona Desvy Pratiwi, S.Farm., M.Sc. dari BRIN yang telah membimbing selama penelitian dan mendorong saya untuk mengikuti ajang Thesis Prize tersebut,” tambah Nizam.
Atas pencapaiannya, Nizam dijadwalkan akan berangkat ke Belanda untuk mengikuti program study exchange sebagai bagian dari penghargaan yang diterimanya. Prestasi ini sekaligus menegaskan peran UB dalam mendorong kolaborasi riset global dan pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)