
MALANG POST – Warga di kawasan Jalan Wilis Gang V-B, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, mendadak gempar, Senin (13/10/2025) sore. Seorang pria bernama Gregorius Yessy Mawas Andi (45) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di kamar mandi rumahnya.
Korban yang sehari-hari berjualan kopi di kawasan Alun-alun Kota Batu itu, diduga nekat mengakhiri hidupnya usai emosi karena ponsel miliknya mengalami kendala saat hendak mendaftar ojek online.
Kapolsek Batu Kota, AKP Muhammad Subhan membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, kejadian itu pertama kali diketahui oleh istri korban, Diana, sekitar pukul 15.00 WIB.
“Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar mandi dengan kondisi tergantung menggunakan tali tambang,” ujar Subhan.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, petugas menemukan tali tambang sepanjang 270 centimeter yang digunakan korban untuk mengakhiri hidup. Tali tersebut diikatkan pada kayu penyangga atap kamar mandi, dengan diameter lilitan di leher sekitar 70 centimeter.
Menurut keterangan sang istri, sebelum peristiwa itu terjadi, korban terlihat kesal karena handphone-nya bermasalah saat ia mencoba mendaftar ojek online. Korban sempat marah dan membanting ponselnya. Setelah itu istrinya istirahat sebentar.
“Saat istirinya bangun, korban sudah tidak ada,” tutur Subhan.

OLAH TKP: Petugas kepolisian saat melakukan olah TKP di kediaman korban yang nekat gantung diri gara-gara ponsel eror. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Panik, Diana pun mencari ke seluruh ruangan rumah. Betapa terkejutnya ia saat menemukan suaminya tergantung di kamar mandi. “Pelapor sempat berusaha menurunkan korban dan meminta bantuan warga sekitar,” imbuh Kapolsek.
Petugas Inafis Polres Batu yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain di tubuh korban. Namun, ditemukan sejumlah ciri khas kematian akibat gantung diri seperti keluarnya kotoran dan cairan tubuh.
Hasil keterangan para saksi juga menguatkan bahwa korban memiliki riwayat gangguan emosi dan pernah mencoba bunuh diri sebelumnya. “Sekitar tiga tahun lalu, korban pernah melakukan percobaan serupa, namun sempat diselamatkan,” terang AKP Subhan.
Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu untuk dilakukan visum et repertum. Polisi juga telah memeriksa beberapa saksi, termasuk istri dan tetangga korban.
Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi psikologis anggota keluarga dan segera mencari bantuan jika menunjukkan tanda-tanda depresi.
“Kadang masalah kecil bisa memicu tindakan fatal. Kami berharap warga lebih peka terhadap lingkungan sekitar,” tutupnya. (Ananto Wibowo)