
MALANG POST – Musim liburan memang masih beberapa minggu lagi, tapi kasus penipuan sewa vila di Kota Batu kembali mencuat dan bikin resah calon wisatawan. Modusnya klasik, namun masih saja banyak yang terjerat, yakni pelaku mencatut nama vila sungguhan, membuat akun media sosial semenarik mungkin, lalu memancing korban dengan harga sewa yang kelewat murah.
Salah satu akun Instagram yang kini tengah jadi sorotan adalah @vilarent_batu.malang. Akun ini diduga kuat sudah berulang kali melakukan penipuan, bahkan disebut telah menjerat banyak korban dari berbagai daerah. Ironisnya, akun tersebut tetap aktif tanpa penindakan berarti dari pihak-pihak terkait.
Pemilik Vila Azka Kota Batu, Halim mengaku baru saja menghadapi kasus serupa. Ia menuturkan, ada calon tamu yang datang menanyakan vila miliknya padahal tidak pernah melakukan pemesanan resmi.
“Sekitar dua atau tiga minggu lalu saya dihubungi seseorang yang mengaku sudah sewa vila saya. Tapi setelah saya cek, tidak ada nama orang itu di catatan pemesanan,” ujar Halim, Senin (13/10/2025).
“Ternyata orang itu korban penipuan. Dia transfer uang DP ke akun media sosial yang mencatut nama vila saya. Untungnya, sebelum hari H keluarganya sempat survei langsung dan ketemu saya,” lanjutnya.
Menurut Halim, penipuan serupa sudah sering terjadi. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut berarti. Para pelaku terkesan bebas beraksi tanpa tersentuh.
“Tahun lalu juga sempat ramai kasus seperti ini, tapi belum ada kelanjutannya. Buktinya, akun-akun penipu itu masih berkeliaran sampai sekarang,” keluhnya.

Foto-foto adalah ilustrasi vila yang ada di Kota Wisata Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Para pelaku, lanjut Halim, biasanya membuat akun media sosial yang tampak meyakinkan, lengkap dengan foto-foto vila yang diambil dari internet. Mereka kemudian mempromosikan vila tersebut dengan harga di bawah pasaran.
“Biasanya pelaku sangat aktif di awal komunikasi, seolah-olah profesional. Setelah dapat DP, mereka makin gencar minta pelunasan dengan berbagai alasan, seperti vila banyak yang antre atau mau dipesan orang lain,” jelasnya
Kasus penipuan sewa vila di Kota Batu memang bukan hal baru. Namun, selama akun-akun penipu masih bebas beraksi, korban baru tampaknya akan terus berjatuhan. Karena itu, kewaspadaan menjadi benteng utama sebelum rencana liburan berubah jadi mimpi buruk.
Menanggapi maraknya penipuan itu, Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata mengingatkan wisatawan agar lebih waspada saat memesan vila secara daring, terutama lewat media sosial.
“Banyak modus penipuan dengan meminta uang muka untuk vila yang sebenarnya tidak ada. Kami minta masyarakat dan wisatawan untuk selalu berhati-hati dan teliti sebelum transfer,” tegasnya.
Kapolres turut membagikan sejumlah tips agar calon wisatawan tak jadi korban. Pertama, cek ulasan dan testimoni di kolom komentar akun penyedia vila. Jika kolom komentar kosong atau dipenuhi keluhan, patut dicurigai.
Kedua, verifikasi akun media sosial. Pastikan akun tersebut resmi dan memiliki jejak aktivitas yang konsisten. Bila ada akun mirip, jangan ragu untuk melakukan perbandingan dan konfirmasi langsung.
“Alangkah baiknya calon penyewa juga melakukan kroscek langsung ke lokasi atau ke pihak pemilik vila. Itu cara paling aman,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta tidak mudah tergiur dengan harga murah. Apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga penginapan biasanya naik, bukan turun.
“Kalau ada penawaran harga terlalu murah, justru harus curiga. Lebih aman pesan lewat platform resmi atau datang langsung ke lokasi,” tutupnya. (Ananto Wibowo)