
MALANG POST – Cuaca ekstrem kembali menerjang wilayah Kota Batu. Hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (7/10/2025) petang membuat empat rumah warga di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, rusak.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Batu, cuaca buruk mulai terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Awan gelap mulai menutup langit Kota Batu, disusul hujan deras dan hembusan angin yang terjadi hampir seluruh penjuru kota.
Rumah pertama yang rusak akibat peristiwa itu adalah kediaman Umi Kulsum (60), warga Dusun Durek, Giripurno. Bagian atap rumahnya sepanjang 2,5 meter lepas terbawa angin. Kini, ia bersama keluarga harus mengungsi ke rumah kerabat lantaran kondisi bangunan tak lagi aman ditempati.
Kerusakan paling parah dialami Moch. Bajuri (57), warga Dusun Kedung RT 65 RW 10. Rumah berukuran 7 x 6 meter miliknya nyaris rata dengan tanah. Dapur dan dinding belakang ambruk, sementara perabotan di dalam rumah rusak parah.
Tak hanya di Dusun Kedung, kerusakan juga terjadi di kawasan Jalan Nusa Indah RT 05 RW 01, Dusun Durek, Desa Giripurno. Dua rumah warga dilaporkan rusak akibat terpaan angin.
Korban pertama, Nasukan (65), mengalami kerusakan di lantai dua rumahnya yang difungsikan sebagai gudang. Bangunan berukuran 5,5 x 7 meter itu roboh setelah diterjang angin kencang. Puing-puing menimpa sejumlah barang yang disimpan di ruangan tersebut.
Sementara itu, Novan Dwi Arista (31) mengalami kerusakan di bagian atap dapur. Angin membuat atap sepanjang 2 meter x 1 meter terlepas dan beberapa genting beterbangan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, aktivitas warga sempat lumpuh karena sebagian ruangan tidak dapat digunakan. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Begitu laporan diterima, BPBD Kota Batu langsung menerjunkan tim bersama Tagana, perangkat Desa Giripurno, Agen Informasi Bencana Provinsi Jawa Timur dan masyarakat setempat.
Petugas melakukan kaji cepat, mengevakuasi puing bangunan, serta memotong pohon tumbang yang sempat menimpa kabel listrik di Jalan Nusa Indah Durek.

PENANGANAN AWAL: Tim BPBD Kota Batu bersama personel gabungan saat melakukan penanganan awal kejadian pasca bencana rumah rusak akibat cuaca ekstrem. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Begitu laporan masuk, kami langsung terjunkan tim. Fokus utama kami memastikan keselamatan warga dan mencegah potensi bahaya lanjutan,” jelas Plt. Kalaksa BPBD Kota Batu, Suwoko, Rabu (8/10/2025).
BPBD juga menyiapkan bantuan logistik darurat berupa bahan makanan, perlengkapan tidur, dan peralatan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
“Kami imbau masyarakat agar segera mencari tempat aman jika melihat tanda-tanda cuaca ekstrem. Jangan berteduh di bawah pohon atau bangunan yang tidak kokoh,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suwoko menegaskan, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ancaman bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang dan longsor masih perlu diwaspadai, terutama menjelang puncak musim hujan.
Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Heli Suyanto dan sejumlah kepala OPD turun langsung meninjau lokasi terdampak. Mereka memastikan bahwa pemerintah kota akan memberikan dukungan penuh kepada warga, terutama keluarga Moch. Bajuri yang rumahnya rusak berat.
“Kami hadir untuk memberikan support pada Pak Bajuri dan keluarga yang rumahnya terdampak oleh angin kencang di saat curah hujannya lumayan tinggi di Kota Batu,” ujar Cak Nur.
Ia menegaskan, Pemkot Batu akan membantu perbaikan rumah agar kembali layak huni. “Bangunan akan kami bantu recovery-nya dengan menambah beberapa ring dan kolom di bagian struktur supaya lebih kuat. Kami ingin rumah itu segera difungsikan kembali seperti semula,” tegasnya.
Bantuan yang diberikan mencakup material bangunan, sedangkan pengerjaan dilakukan secara kerja bakti bersama masyarakat dan pemerintah desa. “Tukangnya kami bantu siapkan, tapi tenaga bisa gotong royong bareng warga biar tetap guyub rukun,” imbuhnya.
Terkait kebutuhan anggaran, Cak Nur menyebut pihaknya masih menunggu hasil perhitungan teknis dari tim lapangan. Namun, ia memastikan dana bantuan akan diambil dari Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2025. (Ananto Wibowo)