
MALANG POST – Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur bersama beberapa pihak, bekerjasama dalam penanganan bencana ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo.
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Sukardi, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk menyampaikan, dalam memberikan layanan dasar, pihaknya juga menggandeng BPBD, Kemensos, lembaga dan beberapa partai.
“Dalam sehari, dapur umum membutuhkan 4.500 makanan. Sehingga untuk pemenuhan logistik dari beberapa pihak,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (8/10/2025).
Sukardi menambahkan, untuk korban meninggal, santunan duka juga diberikan dari Gubernur Jatim sebesar Rp10 juta.
Begitu juga untuk korban yang masih melakukan perawatan di rumah sakit di support. Bahkan bantuan tersebut masih belum terhitung dari pusat.
Itulah sebabnya, lanjut Sukardi, sesuai dengan tugas dan fungsi, pihaknya selalu siap dalam pemulihan psikososial bencana. Khususnya untuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak anak dan disabilitas.
“Kami bertugas dalam memberikan layanan kebutuhan dasar. Mulai dari makanan, sandang, tempat tinggal sementara untuk mengungsi, sampai layanan dukungan psikologis,” imbuhnya.
Sukardi menambahkan, untuk kejadian di Ponpes Khoziny Sidoarjo, pihaknya merespon dengan memberikan layanan dasar itu untuk santri, wali santri dan relawan di lokasi.
Sementara itu, dosen FIKSE Universitas Brawijaya, Dr. Mukhamad Fathoni, S.Kep, Ns., MNS., menambahkan, psikologis korban bencana pasti beragam. Mulai dari adanya rasa cemas, ketakutan, kekhawatiran, sampai adanya rasa menyalahkan diri sendiri.
Bahkan dalam jangka panjangnya, kata Fathoni, bisa jadi mengarah pada Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.
“Kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada korban dan keluarga. Tetapi juga untuk relawan yang turut membantu evakuasi.”
“Psikologisnya bisa terdampak. Biasanya dalam kurun waktu tujuh minggu, ada rasa kurang nyaman ketika tidur karena terbawa mimpi,” tegasnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)