MALANG POST – Kota Batu kembali semerbak wangi anggrek. Ribuan bunga eksotis dari berbagai penjuru tanah air kini memenuhi halaman Balai Kota Among Tani. Usai Pemkot Batu resmi membuka Pameran Anggrek Nasional Batu Shining Orchids Week 2025.
Ajang tahunan yang sudah masuk tahun ke-8 ini menjadi salah satu event unggulan dalam rangkaian Hari Jadi ke-24 Kota Batu. Tak sekadar pameran bunga, kegiatan ini menjadi simbol konsistensi Kota Batu dalam mengembangkan potensi florikultura dan pertanian modern berbasis wisata.
Mengusung tema “Growing Together”, pameran bergengsi ini digelar hingga 12 Oktober 2025. Sebanyak 72 stan bursa menampilkan koleksi anggrek unggulan, perlengkapan budidaya, hingga produk hortikultura terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.
Tak cuma memanjakan mata, agenda ini juga diramaikan dengan lomba anggrek nasional, lomba desain taman anggrek (orchid landscape), hingga gathering DPD PAI se-Indonesia.
Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan, Batu Shining Orchids Week bukan hanya pameran bunga semata, melainkan wadah kolaborasi nyata antara pemerintah, pelaku usaha dan komunitas.

LIHAT ANGGREK: Wali Kota Batu, Nurochman saat melihat keindahan Anggrek yang dipamerkan di event Batu Shining Orchid Week 2025. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Semangat Growing Together sejalan dengan visi pembangunan Kota Batu sebagai kota agropolitan yang berdaya saing tinggi. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya menampilkan keindahan anggrek, tetapi juga memperkuat kerja sama dan komitmen memajukan sektor pertanian serta pariwisata,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Menurut Cak Nur, penyelenggaraan yang berkesinambungan membuktikan keseriusan Pemkot Batu membangun ekosistem florikultura nasional. Ia bahkan menyiapkan agenda lanjutan tahun depan berupa East Java Orchid Show (EJOS) sebagai bentuk komitmen berkelanjutan.
Cak Nur juga mengungkapkan rencana besar Pemkot Batu membangun Batu Botanical Garden. Nantinya, taman botani tersebut akan menjadi pusat kegiatan hortikultura berskala besar, mulai dari pameran, penelitian, hingga pelatihan.
“Keberadaan taman botani ini akan memperkuat posisi Kota Batu sebagai destinasi wisata berbasis alam dan edukasi,” tambahnya.
Ia pun optimistis Kota Batu sangat berpotensi menjadi tuan rumah Asia Pacific Orchids Conference (APOC) 2028, ajang peranggrekan internasional yang prestisius.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan sinergi antara pemerintah, komunitas dan masyarakat, Kota Batu siap tampil di panggung dunia. Ini bukan sekadar memamerkan bunga, tapi memperkuat identitas Kota Batu sebagai pusat florikultura Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, Sekjen DPP Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), Untung Santoso, yang hadir mewakili Ketua Umum DPP PAI, memberi apresiasi tinggi kepada Pemkot Batu dan PAI Malang Raya.
“Kota atu telah menjadi contoh daerah yang mampu menyinergikan hobi, ekonomi dan pariwisata dalam satu wadah kegiatan. Konsistensinya luar biasa,” sebutnya.
Kemeriahan acara pembukaan semakin lengkap dengan hadirnya sejumlah tamu kehormatan. Seperti Kepala Bakorwil III Malang, Wali Kota Pasuruan, Wali Kota Kediri, Wali Kota Blitar, Sekda Kabupaten Malang, Ketua TP PKK Sulawesi Tengah dan lainnya
Sejak pintu gerbang dibuka, suasana Balai Kota Among Tani langsung berubah menjadi taman bunga raksasa. Cahaya lampu, dekorasi taman mini, hingga parade komunitas anggrek dari berbagai daerah memanjakan mata pengunjung.
Menurut Untung, pameran ini tak hanya menjadi ajang unjuk koleksi, tapi juga ruang berbagi ilmu bagi petani, penghobi dan akademisi. Selama sepuluh hari ke depan, pengunjung bisa menyaksikan keindahan berbagai jenis anggrek langka, sekaligus belajar teknik budidaya dari para ahli. (Ananto Wibowo)




