Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, mewisuda Menteri Haji dan Umrah RI, KH. Muhammad Irfan Yusuf, dalam program doktoral. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Ada yang menarik ketika Menteri Haji dan Umrah RI, Dr. KH. Muhammad Irfan Yusuf, mengikuti wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Sabtu (4/10/2025). Usai menjalani prosesi wisuda oleh Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, seketika itu pula dia langsung memamerkan ijazah doktornya kepada para juru kamera, para wisudawan dan undangan.
Hari itu Gus Irfan, sapaan akrab KH. Muhammad Irfan Yusuf, mengikuti wisuda bersama 799 mahasiswa, baik dari program sarjana dan pascasarjana UIN Maliki. Dalam Rapat Senat Terbuka UIN Maliki Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Wisuda Ke-89 Periode V Tahun 2025, Gus Irfan diwisuda pada Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam.
Saat diwisuda, Gus Irfan didampingi istri, putera-puterinya beserta para cucu. “Alhamdulillah, setelah perjuangan panjang, 4 tahun lebih, dengan tanda kutip berdarah-darah, saya bisa menyelesaikan kuliah S3 di Malang,” katanya saat dimintai kesan dia mengikuti wisuda S3 di UIN Malang.
Menurutnya, kuliah di UIN ini bukan ijazah yang dia kejar. Bukan ijazah yang ingin dia dapatkan. Hanya yang dia inginkan, pertama ilmunya. Kedua ingin memberikan contoh semangat kepada anak-anaknya.
“Baik anak biologis saya, maupun anak didik saya yang jumlahnya ribuan yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahwa, belajar itu tidak mengenal waktu. Belajar tidak mengenal usia, sampai kapanpun kita wajib belajar terus,” kata Gus Irfan.

Suasana wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana UIN Maliki Malang, Sabtu (4/10/2025). (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Ditanya alasan kuliah di UIN Malang, Gus Irfan mengungkapkan, tentu banyak pertimbangan yang dilakukan. “Saya S1, S2 di Malang, demikian juga S3 di Malang. Ini artinya tentu saya percaya dengan pendidikan di sini. Kalau saya nggak percaya, tentu saya nggak kuliah di sini,. Itu yang pertama” ungkap Gus Irfan.
Kedua, Gus Irfan sudah komunikasi dengan profesor-profesor di Malang. Dan Gus Irfan percaya dengan kualitas pendidikan di Malang.
Ketika didaulat memberikan sambutan wakil wisudawan, Gus Irfan menyampaikan bahwa dirinya menjalankan perkuliahan dimana-mana, di tengah pekerjannya pula. Pernah mengikuti perkuliahan di sebuah rest area tol antara Jakarta menuju Jombang. Ini dilakukannya sebagai wujud apresiasinya pada sebuah ilmu dan menuntut ilmu.
Menurutnya, seseorang harus terus menuntut ilmu karena itu menjadi bekal ke depan. Dalam melalukan sesuatu, seseorang harus terus belajar. Untuk itu, belajar di UIN Malang dengan mengambil Manajemen Pendidikan Islam ini akan sangat dimanfaatkannya untuk memimpin Kementerian Haji dan Umrah.
“Dan di Kementerian Haji ini saya meyakini ilmu memanage dan manajemen akan sangat berguna. Saya meyakini apapun itu jika punya ilmu manajemen pasti bisa mengatur dengan baik. Dan ilmu yang saya timba di UIN itu bekal saya,” ujar Gus Irfan.

Menteri yang baru saja dilantik ini menegaskan segera menjalankan amanah memimpin Kementerian Haji dan Umrah. Gus Irfan menyampaikan apa yang disampaikan Presiden RI, Prabowo Subianto, usai dilantik sebagai menteri. Yakni mengenai amanah menjalankan kementerian tanpa bocor anggaran.
“Bapak Presiden menyampaikan jika kementerian lain bisa saja ada kebocoran anggaran. Tetapi Beliau berpesan, jangan sampai di Kementerian Haji yang dipimpin oleh seorang santri, ada itu. Bapak Presiden berpesan jangan sampai ada 1 persen anggaran bocor di Kementerian Haji. Itu yang saya pegang,” tegas dia.
Sementara itu Rektor UIN Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si memberikan apresiasi atas semangat Gus Irfan mengikuti perkuliahan yang menjadi motivasi bagi muda-mudi yang ingin menimba ilmu. Prof. Ilfi pun menjelaskan banyak alumni UIN Malang yang berhasil menjadi orang hebat dan sukses.
“Dan UIN Malang ini salah satu perguruan tinggi Islam terbaik di Indonesia. Untuk dunia, kami di nomor 16 Perguruan Tinggi Islam. Jadi tidak salah bapak ibu menitipkan anak-anaknya di UIN Malang ini. Dan lulusan kami pun juga siap jika diajak bergabung di Kementerian Haji karena mereka sudah ditempa dan menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi Islam terbaik ini,” tegasnya.
Dia kemudian berpesan agar Kementerian Haji dan Umrah bisa sukses dan amanah menjalankan urusan pemerintah pusat mengenai haji dan umrah. Dan kepada wisudawan dan wisudawati bisa keluar sebagai lulusan yang kompeten dan segera memberikan yang terbaik kepada pembangunan negara.(Eka Nurcahyo)




