
MALANG POST – Jawa Timur kembali menatap Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 jenjang SMA/MA dengan penuh percaya diri. Target besar sudah dicanangkan dengan raihan 60 medali, dimana 15 emas sebagai kunci utama mempertahankan tradisi juara umum.
Keyakinan itu lahir usai 75 peserta kontingen Jatim menuntaskan pemusatan latihan atau training center (TC) di Kota Batu. Ajang final OSN SMA/MA sendiri akan berlangsung di Malang pada 6–13 Oktober 2025.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai menyatakan, bahwa TC bukan hanya sesi latihan teknis. Lebih dari itu, TC menjadi momentum untuk memupuk semangat, mental bertanding, sekaligus rasa kebersamaan di antara para peserta.
“Kami akan berusaha kembali mengharumkan nama daerah ini di kancah nasional. Mari kita pertahankan tradisi juara umum dengan target 60 medali, termasuk 15 emas yang akan menjadi penopang utama,” tegas Aries, Jumat (3/10/2025).
Menurut Aries, capaian Jatim di OSN selama ini bukan kerja instan. Ada peran banyak pihak diantaranya para siswa, pelatih, tim pendamping, hingga dukungan orang tua. Semua bergerak bersama, saling menopang.
“Prestasi tidak lahir dari kecerdasan akademik semata. Mental juara, sportivitas dan integritas juga jadi kunci penting,” tambahnya.

JUARA UMUM: Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai saat menutup TC kontingen OSN Jatim di Kota Batu dengan target mempertahankan juara umum. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Aries pun menitipkan pesan khusus kepada seluruh kontingen. Baginya, medali memang penting, tapi bukan satu-satunya tujuan. “Yang lebih penting adalah bagaimana kalian membawa nama baik Jawa Timur dengan sikap yang santun, penuh integritas dan menjunjung tinggi persahabatan,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan satu hal sederhana, yakni tentang restu orang tua. Aries menekankan, doa tulus dari orang tua adalah energi tak tergantikan yang akan mendampingi perjuangan anak-anak di arena OSN.
“Sebelum berangkat, jangan lupa mohon doa restu. Itu adalah kekuatan yang tidak bisa digantikan oleh apa pun,” tuturnya.
Penutupan TC berlangsung penuh keakraban. Setelah rangkaian latihan dan evaluasi, seluruh peserta, pelatih, serta pendamping duduk bersama dalam doa. Momen itu menjadi tanda tekad bulat kontingen Jatim untuk menjaga dominasi di OSN.
Rasa lelah usai TC seakan terbayar oleh semangat baru. Para siswa pun semakin yakin bahwa perjuangan di Malang nanti bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga tentang membawa nama baik daerah.
“Semoga target bisa tercapai dan Jawa Timur berhasil mempertahankan predikat juara umum,” ujarnya.
Dengan modal persiapan matang, dukungan penuh dari semua pihak, serta semangat pantang menyerah, kontingen Jatim kini siap tempur. Target 60 medali bukan sekadar angka, melainkan simbol tekad mempertahankan supremasi Jawa Timur di panggung OSN. (Ananto Wibowo)