
MALANG POST – Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, terus melakukan pemeliharaan halte yang masih berfungsi dengan baik.
Sampai saat ini, di wilayah dengan 33 kecamatan tersebut, hanya memiliki 42 unit halte. Hanya saja tidak seluruhnya berfungsi secara optimal.
Kepala Bidang Terminal dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Deni Ferdiansyah, saat menjadi narasumber talk show di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (29/9/2025), menjelaskan kondisi tersebut.
“Kondisi halte sekarang, tidak jauh berbeda dengan kondisi angkot yang mengalami penurunan penumpang. Karena penumpang beralih memakai angkutan online,” katanya.
Karena itulah, Dinas Perhubungan juga melakukan pemeliharaan pada halte yang masih berfungsi baik, sebagai bentuk efisiensi anggaran.
Pemeliharaan yang dilakukan berupa, tambahnya, berupa perbaikan penutup bangunan dan fasilitas lainnya, agar penumpang tetap nyaman.
Sementara itu, pakar Transportasi Universitas Widyagama Malang, Prof. Dr. Ir. Aji Suraji menyampaikan, perkembangan transportasi online menggerus keberadaan transportasi konvensional dan berdampak pada halte, yang menjadi tempat penumpang menunggu angkot.
“Karena sudah jarang masyarakat menggunakan transportasi konvensional, menjadikan mereka tidak lagi membutuhkan halte,” katanya.
Itulah sebabnya, Prof Aji meminta, penempatan halte harus dievaluasi di lokasi strategis. Seperti sekitar Lawang dan Pakisaji.
“Kalau untuk daerah yang tidak terlalu ramai, halte sebaiknya dilepas saja. Ketimbang tidak terurus dan rusak. Apalagi lokasinya mungkin bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih berguna,” tegasnya.
Prof Aji juga menegaskan, halte akan bisa bermanfaat, saat angkutan umum berdaya dan dimanfaatkan masyarakat.
Karena itu, upaya Bus Trans Jatim yang digagas Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, akan sangat bermanfaat, dengan memanfaatkan angkutan kota sebagai feeder. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)