IMBANG: Dalberto Luan Belo ketika berhasil melakukan tandukan kepala, meski diapit dua pemain Persis Solo. Tandukan itu berhasil menjebol gawang Riyandi, membuat Arema imbang 1-1 hingga menit ke-78. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Kesalahan di menit-menit akhir, kembali dilakukan Arema FC. Juga dengan penyebab yang sama. Gagal mengantisipasi bola mati. Kali ini dari tendangan penjuru.
Dampaknya, Singo Edan gagal meraih tiga poin yang sudah di depan mata. Di pekan ketujuh Super League musim 20225/2026, saat dijamu Persis Solo di Stadion Manahan, Surakarta, skor akhir 2-2 (1-0) menjadi kegagalan keempat berturut-turut untuk menang.
Di mulai pekan keempat, Arema hanya bermain imbang tanpa gol lawan Persijap. Pekan kelima dan keenam, justru kalah 1-2 dari Dewa United dan Persib Bandung. Ditambah pekan ketujuh yang kembali imbang 2-2.
Dengan hasil tersebut, membuat posisi Arema kembali melorot. Saat ini di peringkat ke-10 dengan meraih sembilan poin, dari dua kali menang, tiga kali seri dan dua kali kalah.
Tak heran usai wasit Heru Cahyono meniup peluit akhir pertandingan di menit ke-100, pemain Arema tampak benar-benar kecewa. Bahkan beberapa ofisial dan pemain, mendatangi Heru Cahyono di tengah lapangan.
Mereka memprotes gol Persis yang dicetak Gervane Zjandric Adonnis Kasteneer, di menit 90+2. Karena sebelum gol hasil sontekan kaki Kasteneer itu terjadi, ada pemain Persis yang melakukan dorongan kepada Paulinho.
Wasit sebenarnya sudah meminta VAR room untuk melakukan pengecekan gol tersebut. Tetapi setelah sekitar dua menit dicek, VAR room memutuskan tidak ada pelanggaran. Gol penyama kedudukan itu disahkan. Protes Arema tidak diterima.
Dalam laga yang disaksikan 5.515 penonton tersebut, sebenarnya Arema cukup sukses melakukan come back.
Betapa tidak, sejak menit ke-12, skuadra Singo Edan sudah tertinggal 1-0. Lewat gol yang dibuat Kodai Tanaka. Memanfaatkan umpan Kasteneer dari dalam kotak penalti, Kodai yang berada di kiri depan gawang Arema, memang tidak terkawal.
Lewat tendangan menyilang, Lucas Frigeri yang berada di mistar gawang, tak bisa menjangkau laju bola yang mengarah ke kanan pojok gawang. Bola sempat membentur tiang gawang, sebelum berbelok arah menjebol jaring gawang.
Arema bukannya tidak ada perlawanan dalam laga yang diwarnai enam kartu kuning itu. Tetapi penampilan impresif Muhamad Riyandi di bawah mistar gawang Persis, membuat berbagai peluang Arema berhasil dimentahkan.
Bahkan dalam tiga menit pertama laga, Riyandi sudah melakukan empat kali penyelamatan gemilang.
Anak asuh pelatih Marcos Vinicius Santos Goncalves ini, harus menunggu hingga menit ke-78, untuk bisa menyamakan kedudukan.
Diawali dari gempuran Arema di sisi kanan pertahanan Persis, Johan Ahmat Alfarizie yang mendapatkan umpan sodoran, menggiring bola menyusuri pinggir garis lapangan.
Berada di depan pojok bendera korner, Alfarizie memberikan umpan lambung ke tengah gawang. Dalberto yang sudah berada di posisi tersebut, memang duel dengan dua pemain Persis yang mengawal. Tandukannya, tidak mampu dibendung Riyanti. Skor 1-1.
Sebelumnya, saat pertandingan berada di menit ke-60, sebenarnya Dalberto Luan Belo, sudah bisa mencetak gol. Kali ini memanfaatkan umpan lambung Ian Lucas Puleio Araya, yang baru masuk di menit ke-56.
Sayang tandukan kepalanya ke pojok kiri gawang Persis, tidak dianulir wasit setelah mendapatkan call dari VAR room, yang menilai striker asal Brasil itu sudah berada di posisi offside sebelum mengeksekusi bola.
Singo Edan benar-benar berhasil come back di menit ke-88. Ketika Arkhan Fikri, sukses memanfaatkan umpan sodoran dari Paulinho dan men-cip bola melintasi tangan Riyandi yang sudah maju untuk memblok bola.
Seluruh tim Arema bersorak. Pelatih Marcos Santos langsung ceria. Mereka mengelu-elukan Kapten Timnas U-23 Indonesia itu, yang berhasil mencetak gol perdananya di musim 2025/2026 ini.
Tetapi kebahagiaan itu pupus enam menit kemudian. Tepatnya di menit ke-90+2. Saat Persis mendapatkan tendangan penjuru, terjadi scrimmage (skrimit) di depan gawang Lucas Frigeri.
Meski dalam tayangan VAR, terlihat ada pemain Persis yang mendorong pemain Arema, untuk menanduk bola. Lantaran gagal, bola jatuh ke tanah dan disontek Kasteneer. Bola membentur mistar gawang, sebelum memantul masuk ke dalam gawang.
Di tengah protes pemain-pemain Arema, Wasit Heru Cahyono membutuhkan waktu sekitar dua menit, sebelum mendapatkan konfirmasi dari VAR room, untuk mengesahkan gol tersebut.
Kedudukan imbang 2-2 pun menjadi akhir dari laga, yang secara total mendapatkan tambahan waktu hampir 15 menit. (Ra Indrata)




