
MALANG POST – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) kembali menegaskan komitmennya dalam membangun kolaborasi ekosistem pendidikan. Ini diwujudkan dengan ITN Malang menjadi tuan rumah bagi Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMK se-Kabupaten Malang di Aula Kampus 1, Rabu (24/09/2025). Sebuah momen yang penuh keakraban mengusung tema penting: “Emotional Development: Guru BK Tangguh, Generasi Z Bertumbuh.”
Acara yang dihadiri oleh perwakilan 30 SMK dan 8 SMA di Kabupaten Malang ini juga menjangkau guru BK dari berbagai wilayah lain di Indonesia Timur, seperti NTT dan Maluku, yang berpartisipasi melalui platform daring. Kolaborasi ini menunjukkan tekad kuat ITN Malang untuk memperluas jangkauan dan manfaat sinerginya di seluruh nusantara.
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidikan tinggi, menengah, dan industri. Mengingat saat ini persaingan sangat luar biasa, baik di dunia kerja maupun persaingan untuk bisa survive.
“Kami melihat kolaborasi ini perlu dibangun, karena jika tidak ada link and match antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi, anak-anak akan gamang saat memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Dalam momen ini, ITN Malang juga menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan tiga mitra strategis: Fitness Plus, SMA Islam NU Pujon, dan SMK Cendika Bangsa. Kerja sama ini bukan hanya simbolis, melainkan langkah konkret untuk mengimplementasikan link and match.

Rektor memberikan contoh nyata bahwa ITN Malang sudah diminta untuk membuat augmented reality (AR) untuk alat fitness oleh Fitness Plus, menunjukkan bahwa kolaborasi dengan industri sudah berjalan.
“Guru BK memiliki tugas berat untuk memotivasi dan mengarahkan siswa agar tidak takut menghadapi persaingan, dan menjadi pemenang,” tuturnya.
Rektor juga mengungkapkan fakta membanggakan bahwa sebagian besar mahasiswa ITN Malang yang berprestasi adalah lulusan SMK. “Kami tidak menyangka lulusan SMK yang dibekali pengetahuan praktis, ketika dipoles dengan pengetahuan di pendidikan tinggi, mereka semakin siap,” tambahnya.
Tidak ketinggalan, 13 program studi yang ada di ITN Malang juga turut menampilkan keunggulan dan karya inovatif mahasiswa melalui booth pameran. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa ITN Malang tidak hanya dibekali teori, tetapi juga kompetensi praktis yang siap bersaing di dunia kerja.
Sementara itu, Ketua MGBK SMK Kabupaten Malang, Rudi Hartono, S.Pd., mengungkapkan kebahagiaannya atas kolaborasi ini. “Kami ingin menjalin kolaborasi dengan ITN Malang agar guru BK di kabupaten bisa lebih memahami perguruan tinggi di Malang Raya,” ungkapnya.
Ia juga berharap sinergi ini dapat mendorong para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tidak hanya fokus pada bekerja atau berwirausaha.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian Kolaborasi dan Sinergi SMK dalam Ekosistem ITN Malang, dan ditutup dengan workshop psikologi bertema “Emotional Development: Guru BK Tangguh, Generasi Z Bertumbuh,” sebuah sesi yang membekali para guru BK dengan strategi untuk membimbing siswa menghadapi tantangan era modern.
Melalui kolaborasi ini, ITN Malang dan MGBK SMK se-Kabupaten Malang membuktikan bahwa dengan sinergi yang kuat, mereka bisa menghasilkan generasi muda yang tidak hanya siap bersaing, tetapi juga mampu berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)