
MALANG POST – Pemkot Batu akhirnya resmi menjadi pemilik sah Pasar Induk Among Tani. Pasar terbesar dan termegah di Kota Batu itu diserahkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya kepada Pemkot Batu, Selasa (23/9/2025).
Serah terima ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) antara Wali Kota Batu Nurochman dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana di Kantor Dirjen Cipta Karya, Jakarta Selatan. Nilai aset yang dihibahkan mencapai Rp170,72 miliar.
“Alhamdulillah, ini momen baik bagi masyarakat Kota Batu. Dengan beralihnya status kepemilikan, Pemkot Batu kini bisa mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan pasar, sehingga keberadaannya terus memberi manfaat,” ujar Walikota Nurochman.
Menurutnya, serah terima ini menandai babak baru pengelolaan pasar yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2023 lalu. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kementerian PU yang sudah mendampingi pembangunan sejak awal hingga proses administrasi hibah rampung.
“Pasar Induk Among Tani adalah kebanggaan sekaligus aset strategis. Kami berharap ke depan Cipta Karya terus mendukung pembangunan fasilitas lain di Kota Batu, seperti sport center dan mall UMKM. Kehadiran fasilitas itu akan semakin memperkuat layanan publik, mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjadi ruang kreatif masyarakat,” tambah Cak Nur.
Serah terima ini menjadi sinyal kuat sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat infrastruktur publik. Bagi Kota Batu, Pasar Induk Among Tani bukan sekadar bangunan. Ia adalah simbol modernisasi pasar rakyat, sekaligus etalase ekonomi yang siap mendorong tumbuhnya aktivitas perdagangan, UMKM, hingga memperkokoh branding Batu sebagai kota wisata pertanian.

SERAH TERIMA: Wali Kota Batu, Nurochman usai menandatangani BAST dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana tentang penyerahan aset Pasar Induk Among Tani. (Foto: Istimewa)
Pasar Induk Among Tani memang bukan pasar biasa. Dibangun dengan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, pasar ini dilengkapi fasilitas modern dengan kapasitas besar mencapai 2.630 unit. Rinciannya, 1.716 kios dan 914 los.
Tak hanya menjadi pusat transaksi jual beli, pasar ini diproyeksikan sebagai pusat distribusi utama hasil pertanian, ruang interaksi ekonomi, hingga destinasi wisata baru. Sebagai Kota Wisata berbasis pertanian, Kota Batu memang sangat membutuhkan simpul distribusi modern seperti ini.
“Pasar Among Tani bisa menjadi penguat rantai logistik, penopang UMKM, bahkan punya potensi menopang sektor pariwisata. Ini sejalan dengan semangat Kota Batu sebagai kota wisata pertanian yang berdaya saing,” imbuh Cak Nur.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana menjelaskan, serah terima ini merupakan hasil dari proses panjang yang dimulai sejak peletakan batu pertama pada akhir 2021. Pembangunan rampung pada Mei 2023, namun proses administrasi hibah baru bisa tuntas tahun ini setelah melalui evaluasi Kementerian Keuangan.
“Kami berharap Pasar Induk Among Tani dapat berfungsi optimal sebagai pusat distribusi hasil pertanian sekaligus penggerak ekonomi masyarakat. Ke depan, Cipta Karya tetap siap mendukung pembangunan fasilitas publik lain di Kota Batu,” ungkap Dewi.
Pasar ini dibangun sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 80 Tahun 2019, Pasar Induk Among Tani diharapkan tidak hanya menjadi ikon baru, tetapi juga instrumen nyata untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
Dirjen Dewi juga berpesan agar Pemkot Batu mampu mengelola aset hibah ini secara optimal. “Aset sebesar ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk pelayanan dasar masyarakat. Jangan sampai megah di awal, tapi tidak terurus di kemudian hari. Harus dijaga, dirawat dan benar-benar dimaksimalkan manfaatnya untuk warga,” tutupnya. (Ananto Wibowo)