
MALANG POST – Aula SMA Katholik Yos Sudarso, di Jalan Panglima Sudirman Nomor 63, Kelurahan Ngaglik, Selasa (23/9/2025) siang berbeda dari biasanya. Puluhan siswa-siswi bersemangat mengikuti kegiatan yang sedikit berbeda dari rutinitas belajar mereka.
Bukan sekadar materi pelajaran, melainkan penyuluhan tentang bahaya narkoba langsung dari Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Batu. Ya, Polres Batu memang lagi gencar masuk sekolah. Tujuannya, membentengi generasi muda dari jerat barang haram yang bisa menghancurkan masa depan.
Kasat Resnarkoba Polres Batu, Iptu Boby Abadi Rustam tampil sebagai narasumber utama. Dengan gaya komunikatif dan santai, Boby langsung memancing perhatian siswa.
“Tujuan utama kami adalah meningkatkan kewaspadaan. Kami ingin para siswa mampu mengenali jenis-jenis narkoba, modus peredarannya dan yang paling penting memahami konsekuensi hukum serta dampak buruknya,” tegasnya.
Materi yang disampaikan pun dikemas ringan tapi berbobot. Mulai dari penjelasan soal efek narkoba bagi kesehatan fisik dan mental, seperti kerusakan organ, gangguan kejiwaan, ketergantungan, hingga risiko kematian, sampai kupasan aspek hukum yang tertuang dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Tak main-main, Boby menegaskan bahwa ancaman hukum bagi pengguna maupun pengedar sangat berat. Ada yang bisa berujung hukuman penjara bertahun-tahun, seumur hidup, bahkan hukuman mati.

PENYULUHAN: Jajaran Satresnarkoba Polres Batu saat melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada para pelajar. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Jangan sampai masa depan kalian yang cerah ini hancur hanya karena coba-coba,” pesannya.
Suasana makin hidup ketika sesi tanya jawab dibuka. Satu per satu tangan terangkat, tanda rasa ingin tahu yang tinggi. Pertanyaan pun beragam, mulai dari cara aparat mendeteksi peredaran narkoba di kalangan remaja hingga tips agar bisa menolak ajakan mencoba.
Salah satu siswa bahkan berani bertanya tentang pengaruh rokok elektrik (vape) yang banyak beredar di kalangan pelajar. Boby dengan sabar menjelaskan, meski vape tidak termasuk narkoba, tapi penggunaannya bisa menjadi pintu masuk pada ketergantungan zat lain yang lebih berbahaya.
“Intinya, kalian harus pintar menjaga diri. Jangan mudah terpengaruh lingkungan,” jawabnya.
Kegiatan ini pun ditutup dengan komitmen bersama untuk menjauhi narkoba. Para siswa tampak antusias, bahkan sebagian mengaku baru kali ini mendapat penjelasan yang detail, jelas dan menyadarkan mereka. (Ananto Wibowo)