
MALANG POST – Pemkot Batu terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Hal itu ditunjukkan dengan audiensi langsung ke Kementerian Koperasi dan UMKM di Jakarta.
Rombongan dipimpin langsung Wali Kota Batu, Nurochman. Ia didampingi Kepala Diskumperindag Kota Batu, serta perwakilan CooSAE. Kehadiran mereka diterima hangat oleh jajaran pejabat kementerian, mulai dari Sekretariat Kementerian hingga Deputi Bidang Kewirausahaan.
Dalam kesempatan itu, Cak Nur menegaskan bahwa meskipun Kota Batu dikenal sebagai kota wisata, wajah asli masyarakatnya adalah petani.
“Pariwisata memang jadi magnet, tapi sebagian besar warga KotaBatu menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Melalui CooSAE, kami sudah mencoba masuk ke pasar modern seperti Superindo. Kami berharap ada kolaborasi lebih luas dengan kementerian, terutama untuk memperkuat UMKM,” tuturnya, Selasa (23/9/2025).
CooSAE sendiri merupakan koperasi multi pihak yang saat ini menjadi tulang punggung ekosistem ekonomi berbasis pertanian di Kota Batu. Perannya tidak sebatas koperasi induk bagi koperasi desa dan kelurahan, tapi juga offtaker hasil panen petani, pusat pembinaan kelembagaan, fasilitator akses pembiayaan, hingga motor pengembangan produk unggulan.

AUDIENSI: Wali Kota Batu Nurochman saat memimpin audiensi Pemkot Batu ke Kementerian UMKM. (Foto: Istimewa)
Tak berhenti disitu. CooSAE juga membawahi 24 Koperasi Merah Putih yang sudah berdiri di seluruh desa dan kelurahan Kota Batu. Lewat koperasi-koperasi ini, proses digitalisasi usaha hingga pemetaan potensi lokal mulai bergerak.
Harapannya, produk petani dan UMKM Kota Batu tidak hanya menembus rak-rak pasar modern, tapi juga mampu bersaing sampai level ekspor.
Audiensi yang berlangsung cair itu juga membuka ruang diskusi terkait peluang kerja sama strategis. Di antaranya, akses pembiayaan UMKM, penguatan kelembagaan koperasi, serta upaya peningkatan daya saing produk.
“Kami ingin hasil pertanian dan produk UMKM Kota Batu tidak kalah dengan daerah lain. Kualitasnya bagus, tinggal bagaimana memperluas akses pasar,” ungkap Cak Nur.
Pemkot Batu optimistis pertemuan ini tidak berhenti di meja audiensi. Harapannya, akan segera ditindaklanjuti dengan kerja sama konkret. Sehingga, petani dan pelaku UMKM di Kota Batu makin berdaya, kualitas produk meningkat dan akses pasar terbuka lebar.
“Dengan dukungan kementerian, kami yakin ekosistem UMKM berbasis pertanian bisa tumbuh berkelanjutan. Dampaknya jelas, kesejahteraan masyarakat Kota Batu akan ikut terdongkrak,” tutupnya. (Ananto Wibowo)