
Wakil Rektor I UIN Maliki Malang, Drs. H.Basri, M.A, Ph.D, didampingi Dekan Fakultas Psikologi UIN Maliki, Dr. Situ Mahmudah, MSi, saat membuka 4th Annual Online Conference PFH 2025. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang kembali menggelar Konferensi Internasional Psychology And Flourishing Humanity (PFH). Kegiatan ini rutin digelar tiap tahun dan kali ini yang keempat kalinya.
Kali ini temanya adalah “Mental Health of Young People: Challanges and Solution. Konferensi Internasional ini digelar secara online, Selasa (23/9/2024), di Fakultas Psikologi UIN Malang.
“Pesertanya terbuka dari umum, dan untuk kali ini sebanyak kurang lebih 570 orang. Di antara mereka juga ada yang bikin makalah hasil risetnya dan siap paparan,” ujar Dr. Siti Mahmudah, MSi, Dekan Fakultas Psikologi UIN Malang.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor I UIN Maliki, Drs. H.Basri, M.A., Ph.D, mewakili Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si. Dekan Fakultas Psikologi, Siti Mahmudah, menyampaikan rasa syukur dengan terselenggaranya konferensi internasional ini.
Konferensi tahun ini menghadirkan pembicara internasional dan nasional, yaitu Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si., MCE, CPCE (Profesor Psikologi Konseling dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Dr. Hanan Dover, M.Psych, MA Hons (Psikolog Klinis dan Forensik dari Charles Sturt University Australia), serta Prof. Dr. Hj. Rifa Hidayah, M.Si. (Profesor Psikologi dan Psikolog dari UIN Malang). Topik yang dibahas meliputi kesehatan mental generasi muda dalam konteks pendidikan, organisasi/industri, sosial, dan klinis.
Siti Mahmudah menyatakan pentingnya konferensi ini untuk mengatasi dan menjaga pemasalahan kesehatan mental yang dihadapi generasi muda.
“Konferensi ini lebih dari sekadar pertemuan akademis. Ini adalah bukti komitmen kolektif kita untuk mempromosikan kesejahteraan psikologis, memperkuat literasi kesehatan mental, dan mencari solusi nyata untuk melindungi masa depan generasi muda,” ujarnya.
Siti Mahmudah juga mengapresiasi kerja keras panitia yang telah mempersiapkan acara itu. Ia berharap diskusi dalam konferensi ini dapat menghasilkan wawasan yang inspiratif dan transformatif bagi semua pihak.
Ketika ditemui Malang Post di tengah-tengah acara 4th Annual Online Conference PFH 2025, kegiatan ini merupakan aktualisasi Fakultas Psikologi untuk menindaklanjuti visi dan misi UIN Maliki. Yaitu, Internasionalisasi UIN Malang.

Suasana Konferensi Internasional PFH di Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang, Selasa (23/9/2025). (Foto: Istimewa)
Selain itu, untuk memberikan solusi terkait kesehatan mental remaja hingga ke depannya menjadi remaja tangguh. Baik dari sisi keagamaan, fisik dan mental.
Sementara Ketua Panitia PFH 202t, Ali Syaikudin Mubarok, saat mendampingi Dekan Siti Mahmudah menambahkan, Konferensi Internasional ini mendapat antusiasme yang tinggi. Terdapat sekitar 570 peserta daring melalui zoom, terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti. Selain itu, terdapat 31 artikel ilmiah dengan topik kesehatan mental generasi muda dalam konteks pendidikan, organisasi dan industri, sosial, dan klinis yang akan dipresentasikan serta dipublikasikan dalam proceeding internasional ber-ISSN.
Dengan capaian itu, konferensi ini diharapkan dapat menjadi katalisator aksi, penelitian, dan advokasi berkelanjutan dalam upaya melindungi kesehatan mental generasi muda, baik di Indonesia maupun di level global.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, H. Basri, menekankan pentingnya inisiatif dan keunggulan dalam menjawab persoalan masyarakat. Basri pun mengutip motto, “Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang pertama.”
“Semangat inisiatif dan keunggulan inilah yang dibutuhkan untuk menjawab tema diskusi kita hari ini. Kita ditantang bukan hanya untuk mengamati, tetapi memimpin dalam menciptakan solusi intelektual dan akademis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Basri mendorong agar gelora akademik ini tidak berhenti setelah konferensi. Ia menyarankan agar Fakultas Psikologi mengadakan diskusi rutin, seperti setiap bulan atau dua minggu sekali, yang fokus pada:
debat isu-isu provokatif terkini di bidang psikologi. Review buku dan jurnal terbaru.Diseminasi hasil penelitian agar dapat diketahui dan diterapkan oleh khalayak.
Penguasaan bahasa asing dan keterampilan terapan psikologi industri dan klinis untuk memahami permasalahan kesehatan mental yang semakin kompleks dan global. Serta mengembangkan intervensi yang relevan dengan konteks lokal maupun internasional.
Menanggapi krisis Kesehatan mental, dalam sambutannya, Wakil Rektor I juga menyoroti kondisi krisis kesehatan mental yang kian meningkat. Basri menyebutkan bahwa beban yang ditanggung kaum muda, termasuk para lulusan universitas, sangatlah berat (depth load atau overload).
“Tekanan akademik, sosial, dan ketidakpastian masa depan membebani mereka. Adalah tugas kolektif kita untuk membekali mereka dengan ketahanan dan sumber daya yang dibutuhkan agar tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga bertumbuh dengan optimal,” pungkasnya.(Eka Nurcahyo)