
PUSING: Dedik Setiawan hanya bisa menyesali nasib, setelah beberapa peluangnya di depan gawang Persib, tidak bisa dikonversi menjadi gol. Arema pun kalah 1-2. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Pasukan Singo Edan, benar-benar membuang peluang penting untuk mempertahankan poin, saat bermain di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Menjamu Persib Bandung, di pekan keenam Super League, Senin (22/9/2025) sore, Arema kembali kalah. Padahal sejak menit ke-63, Persib harus bermain dengan 10 orang.
Wasit Asker Nadjfaliev yang memimpin laga, memberikan kartu merah langsung kepada Frans Dhia Jirjis Putros, karena melakukan tekling keras kepada Paulinho.
Tetapi keunggulan dari sisi jumlah pemain, tidak dimanfaatkan Arema FC. Johan Ahmat Alfarizie justru kecolongan saat injury time, hingga laga berakhir dengan kekalahan 1-2 (1-0).
Selain itu, tuan rumah sebenarnya sudah memimpin sejak menit ke-12. Tandukan kepala Matheus Blade, tidak bisa dijangkau kiper Teja Paku Alam. Kedudukan 1-0 untuk kemenangan Arema bertahan hingga babak pertama usia.
Namun di menit ke-59, Tim Maung Bandung berhasil menyamakan kedudukan. Kali ini lewat sodoran kaki Uilliam Barros Pereira, setelah memanfaatkan umpan datar dari sisi kiri gawang Arema FC.
Petaka terjadi justru saat Persib bermain dengan 10 pertandingan. Mantan pemain Arema FC, William Moreira yang menjadi algojo tendangan penjuru saat injury time. Tepatnya di menit 90+4 dari 10 menit masa perpanjangan waktu, memberikan umpan lambung.
Meski seluruh pemain Arema mengawal pemain-pemain Persib yang berada di kotak penalti, tetapi Federico Barba berhasil menyelinap dan menanduk bola ke pojok kanan gawang Arema yang dikawal Adi Satryo.
Anehnya, tak satu pun ada pemain Arema FC yang berada di pojok gawang untuk menjaga bola-bola lambung dari hasil tendangan penjuru. Padahal biasanya, di sisi kanan dan kiri pojok gawang, selalu ada pemain yang berjaga-jaga menghalau bola lambung.
Wajar jika Barba dengan mudah mengarahkan bola ke pojok tanpa bisa dicegah pemain Arema. Adi Satryo pun sudah salah langkah. Melihat bola meluncur deras ke pojok, kiper 24 tahun itu hanya bisa melongo melihat gol kemenangan Persib.
Kekalahan yang diterima Arema di pekan keenam Super League musim 2025/2026 itu, sekaligus menjadi kekalahan kedua berturut-turut di kandang. Setelah sebelumnya pada pekan kelima, pada Sabtu (13/9/2025) lalu, Singo Edan juga kalah dari Dewa United dengan skor yang sama. 2-1.
Fakta itu menjadikan skuad yang dilatih Marcos Vinicius Santos Goncalves, harus merelakan posisinya diambilalih Persib. Tambahan tiga poin membuat Persib berada di peringkat keempat. Dengan 10 poin dari hasil tiga kali menang, sekai seri dan sekali kalah.
Sedangkan Arema yang bertahan dengan delapan poin, dari enam kali pertandingan, harus puas berada di peringkat ke-8. Karena hanya bisa menang dua kali, seri dua kali dan dua kali kalah.
Jelas hasil pertandingan hingga pekan ke-6 tersebut, di luar ekspektasi Aremania. Apalagi tim yang berdiri pada 1987 ini, mengawali kompetisi yang sebelumnya bernama Liga 1 dengan cukup manis.
Empat laga awal, Arema FC tidak pernah kalah. Yakni dengan meraih dua kali menang, saat menjamu PSBS Biak dan Bhayangkara Presisi Lampung FC. Serta dua kali seri ketika dijamu PSIM Yogyakarta dan Persijap Jepara.
Kemasukkan dua gol dari Persib, juga menjadikan tabungan gol Arema menjadi hanya plus dua. Karena berhasil mencetak sembilan gol, tapi juga kemasukan gol. Alias rata-rata gol kemasukan menjadi 1,2 perlaga.
Kekalahan Senin sore itu, sekaligus memperpanjang rekor Arema tak pernah menang lawan Persib dalam tujuh pertemuan terakhir.
Arema terakhir bisa mengalahkan Persib pada 28 November 2021, yakni saat Liga 1 musim 2021/2022 berlangsung. Satu-satunya gol kemenangan itu, dibuat Carlos Fortes di menit ke-17.
Artinya dalam 10 laga terakhir, Persib benar-benar mendominasi saat bertemu Arema. Dengan rekor, lima kali menang, tiga kali seri dan hanya kalah dua kali. (Ra Indrata)