
Rektor Unisma Malang, Prof Junaidi, menyambut para mahasiswa asing dalam Oshika tahun 2025/2026 Senin (23/9/2025) di Gedung Bundar Unisma. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) bagi Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Malang (Unisma) tahun 2025/ 2026 resmi dibuka secara langsung oleh Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd, Ph.D., Senin (22/9/2025) di Gedung Bundar Unisma.
Rektor Unisma Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada mahasiswa baru Unisma 2025 di Kampus Hijau, Kampus Multikultural, Kampus kebanggaan Nahdlatul Ulama, Kampus Unggul dan Papan Atas, yakni Universitas Islam Malang.
Prof Junaidi melanjutkan bahwa tahun ini rangkaian Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) bagi Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Malang (Unisma) tahun 2025 mempunyai tema: “Maba Unisma Berdampak: Peduli Sosial, Lestari Lingkungan”.
“Pertama, penguatan karakter kebangsaan untuk meningkatkan cinta tanah air. Kedua, karakter kecendekiaan melalui pengenalan kurikulum dan pengembangan minat bakat. Ketiga, pengembangan karakter keislaman Ahlussunnah wal Jama’ah melalui program Halaqoh Diniyah,” papar Prof. Junaidi.
Rektor juga menyoroti keragaman mahasiswa baru Unisma tahun ini yang menjadi cerminan Indonesia mini. Sebanyak 5.961 mahasiswa baru terdiri dari 2.124 mahasiswa program sarjana yang berasal dari 33 provinsi, 3.837 mahasiswa program profesi, serta mahasiswa pascasarjana dan RPL. Selain itu, Unisma juga menerima 90 mahasiswa internasional dari tujuh negara, antara lain Timor-Leste, Mesir, Sudan, dan Afghanistan.
Sementara itu selama di Unisma, nantinya mahasiswa ini akan belajar disiplin ilmu-ilmu pengetahuan dan keterampilan diimbangi dengan pemahaman agama yang baik. Sebab itu, Prof Jun juga mendorong agar seluruh mahasiswa aktif mengasah diri.
Diantaranya mengikuti beragam aktivitas untuk meningkatkan pemahaman keberagamaan. Mulai dari Halaqoh Diniyah, Kuliah Agama, Kajian Islam interdisipliner, pesantrenisasi, yang didasari nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).
Wakil Rektor 3 Unisma, Dr. H. Muhammad Yunus, M.Pd., menjelaskan. Bahwa tema diatas selaras dengan tuntutan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikti Saintek). Kementerian saat ini mendorong perguruan tinggi untuk memberikan dampak dan berorientasi internasional.
“Kami memulai dari mahasiswa baru. Di awal perjalanan mereka, mahasiswa sudah kami ajak untuk berdampak,” ujarnya
Sebagai bukti nyata, sebelum acara pembukaan, para mahasiswa baru telah melakukan aksi peduli lingkungan di 50 titik strategis di sekitar kampus, seperti wilayah Dinoyo dan Tlogomas. Mereka membersihkan gorong-gorong, merapikan fasilitas umum, serta berdiskusi untuk mengidentifikasi masalah lingkungan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sehingga, Hasil diskusi dan temuan di lapangan ini tidak akan berhenti di situ. Aspirasi mereka akan kami sampaikan langsung kepada salah satu alumni Unisma yang kini menjadi anggota DPR RI, Aqib Ardiansyah, pada hari Rabu mendatang,” tegasnya
Sementara itu, Dengan status sebagai perguruan tinggi swasta peringkat 2 di Jawa Timur dan peringkat 15 secara nasional, Prof. Junaidi menegaskan bahwa pilihan para mahasiswa baru untuk berkuliah di Unisma adalah keputusan yang tepat untuk meraih masa depan yang berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan dunia. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)