
MALANG POST – Sorotan publik tengah mengarah ke pembangunan Gedung Graha Amarilis RSUD Karsa Husada Kota Batu. Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu saat ini melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya penyimpangan dalam proyek tersebut.
Penyelidikan itu bermula dari adanya aduan masyarakat. Kejari Batu pun merespons dengan melakukan pendalaman perkara. Kajari Batu, Andy Sasongko menegaskan, bahwa pihaknya tidak ingin gegabah dalam menangani kasus ini.
“Apakah memenuhi unsur atau tidak, Insya Allah kalau perkara ini memang maju atau tidak, nanti akan kami informasikan kembali. Sekarang kami sedang mendalami alat bukti,” ujarnya.
Andy menambahkan, pihaknya berhati-hati sebelum mengambil kesimpulan. Termasuk melibatkan keterangan ahli dan pengumpulan data lain yang dianggap penting. “Kami tidak mau terburu-buru menetapkan arah kasus sebelum semua unsur terpenuhi,” katanya.
Di tengah sorotan itu, manajemen RSUD Karsa Husada memilih buka suara. Direktur RSUD, Dr. dr. Muhamad Rizal, menepis tudingan adanya masalah dalam pembangunan gedung yang kini menjadi perhatian tersebut.
Menurut Rizal, semua tahapan pembangunan Gedung Graha Amarilis sudah berjalan sesuai aturan. Bahkan, proyek yang sudah diresmikan Gubernur Jawa Timur itu sudah melalui audit berlapis.
“Gedung yang dipermasalahkan itu sudah diresmikan oleh Ibu Gubernur. Perlu diketahui jika semua tahapan, mulai dari perencanaan hingga mutual check 100 persen, sudah dilakukan sesuai aturan. Bahkan sudah diaudit dua kali oleh BPK dan inspektorat, hasilnya aman,” bebernya.

SOROTAN: Graha Amarilis, gedung milik RSUD Karsa Husada itu kini tengah jadi sorotan, management mengklaim proses pembangunan sesuai prosedur. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Ia menilai pemeriksaan yang dilakukan Kejari Batu merupakan hal wajar. Sebab, setiap aduan masyarakat memang harus ditindaklanjuti. Meski begitu, Rizal berharap publik bisa melihat fakta di lapangan sebelum ikut terpengaruh isu.
‘Silakan lihat langsung kondisi gedung dan isinya. Mestinya masyarakat Kota Batu bangga memiliki RSUD Karsa Husada yang representatif, bukan justru digiring dengan isu-isu yang belum terbukti,’ tambahnya.
Rizal juga memastikan pihaknya akan tetap kooperatif bila sewaktu-waktu diminta memberikan keterangan tambahan. Namun, ia enggan berspekulasi soal arah kasus hukum yang kini sedang berproses.
“Kami fokus pada pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk urusan pemeriksaan, biarlah aparat yang berwenang bekerja sesuai mekanismenya,” ujarnya.
Pihak manajemen pun meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh kabar yang belum terbukti kebenarannya. Apalagi, RSUD Karsa Husada memiliki posisi strategis sebagai rumah sakit rujukan utama di kawasan Malang Raya bagian barat.
“RSUD Karsa Husada adalah rumah sakit milik Pemprov Jatim sekaligus aset berharga bagi Kota Batu. Kami ingin masyarakat terus percaya dan mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik,” tutupnya. (Ananto Wibowo)