
MALANG POST – Pemkot Batu kembali menghidupkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di tiap-tiap wilayah. Langkah ini bukan sekadar nostalgia ronda malam, tapi menjadi strategi nyata untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Heli Suyanto turun langsung meninjau pembangunan Pos Kamling di RT 12, RW 13, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Kehadiran pos kamling disebut bakal jadi pusat aktivitas warga untuk menjaga lingkungan.
“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Siskamling bukan hanya ronda malam, tapi juga ruang komunikasi warga dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Jaga Batu, berarti jaga Indonesia,” tutur Cak Nur sapaannya, Jumat (19/9/2025)
Pengaktifan kembali siskamling di Kota Batu ini juga menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Lewat Surat Edaran Nomor 300.1.4/e.1/BAK tertanggal 3 September 2025, Kemendagri meminta seluruh pemerintah daerah kembali menghidupkan siskamling dan mengoptimalkan peran Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

BATU PERTAMA: Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto saat meletakkan batu pertama pembangunan Siskamling. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Arahan tersebut menekankan pentingnya peran Satlinmas dan warga dalam menciptakan suasana aman, tenteram, sekaligus kondusif di tingkat desa maupun kelurahan.
Menurut Cak Nur, siskamling adalah bentuk gotong royong paling sederhana sekaligus paling nyata. Dengan pos ronda, masyarakat bisa saling mengenal lebih dekat, saling mengingatkan, hingga mendeteksi orang keluar-masuk wilayah.
“Kalau lingkungan guyub, aman dan saling menjaga, otomatis Kota Batu akan lebih kondusif,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, program ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah serius untuk memperkuat ikatan sosial antarwarga. “Kita ingin setiap kampung punya pos kamling aktif. Dengan begitu, keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga kesadaran bersama,” ujarnya.
Pemkot Batu berharap masyarakat tak hanya membangun pos, tapi benar-benar mengaktifkan kegiatan siskamling secara rutin. “Pos itu tidak ada artinya kalau hanya jadi bangunan mati. Yang terpenting keterlibatan warganya. Itu yang akan membuat siskamling berjalan efektif,” tutur Cak Nur.
Dengan semangat gotong royong itu, Pemkot Batu optimistis pengaktifan kembali siskamling bisa menjaga suasana kota wisata ini tetap aman, nyaman dan kondusif bagi warga maupun wisatawan. (Ananto Wibowo)