
MALANG POST – Kota Batu terus berinovasi. Tak hanya sektor wisata, kini kampung pun disulap jadi laboratorium tertib lalu lintas. Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, dipilih sebagai wakil Kota Batu dalam lomba Kampung Tibmaslantas. Penilaiannya dilakukan langsung Ditlantas Polda Jatim.
Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penilai Ditlantas Polda Jatim, Kompol E.S. Narullita. Ia datang bersama timnya untuk melakukan penilaian Kampung Tertib Lalu Lintas (Tibmaslantas).
Kunjungan itu merupakan bagian dari rangkaian lomba Kampung Tibmaslantas yang digelar Ditlantas Polda Jatim dalam rangka menyambut Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70. Kampung Mojorejo sendiri menjadi salah satu perwakilan Kota Batu dalam ajang prestisius tersebut.
Kapolres Batu AKBP Andy Yudha Pranata melalui Kasatlantas AKP Kevin Ibrahim menjelaskan, penilaian tidak dilakukan secara asal. Sebelumnya, lokasi yang diajukan sudah melalui tahap persiapan matang.
“Ada beberapa titik yang kita siapkan, khususnya di wilayah Junrejo. Warga di sini sudah dibekali pengamatan dan pelatihan soal kesadaran berlalu lintas,” terang Kevin, Kamis (18/9/2025).
Indikator penilaian pun beragam. Mulai dari keberadaan rambu lalu lintas, zebra cross, marka jalan, hingga fasilitas taman lalu lintas sebagai sarana edukasi. Namun, menurut Kevin, ada satu hal yang tak kalah penting, yakni tingkat keaktifan dan partisipasi warga.
“Tanpa keterlibatan masyarakat, program ini tidak akan hidup. Karena itu kita dorong agar masyarakat ikut terlibat langsung,” ujarnya.
Yang membuat Kampung Tibmaslantas di Koya Batu berbeda dari lainnya adalah konsep yang dikawinkan dengan ketahanan pangan. Di sela edukasi lalu lintas, warga juga memanfaatkan lahan tidur untuk bercocok tanam.

PENILAIAN: Tim penilaian lomba Kampung Tibmaslantas saat melakukan penilaian di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sayuran seperti terong, tomat dan seledri tumbuh subur di sekitar lokasi. Bahkan ada kolam ikan di samping pos kampung tertib lalu lintas yang membuat suasana makin adem.
“Selain rapi dan tertib, kampung ini jadi lebih hijau dan segar. Jadi tidak hanya sekadar kampung lalu lintas, tapi ada manfaat nyata bagi warga sehari-hari,” tambah Kevin.
Ia juga berharap Desa Mojorejo bisa mendapat nilai tinggi dalam penilaian ini. “Melihat semangat warga, kami yakin bisa meraih hasil terbaik. Mohon doa dan dukungannya,” ucapnya.
Apresiasi pun datang dari Kompol E.S. Narullita. Menurutnya, kreativitas warga Desa Mojorejo patut dicontoh daerah lain.
“Luar biasa. Warga tidak hanya diajak tertib lalu lintas, tetapi juga digandeng lewat kegiatan ketahanan pangan. Jadi ada ruang interaksi sehari-hari yang membuat masyarakat semakin guyub,” tuturnya.
Narullita menekankan bahwa tujuan Kampung Tibmaslantas bukan sekadar mengejar lomba atau memenuhi persyaratan administratif. Lebih dari itu, program ini ingin menanamkan kesadaran berlalu lintas yang mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau sudah jadi budaya, masyarakat tidak akan merasa terbebani lagi untuk tertib lalu lintas,” katanya.
Dengan kombinasi edukasi, partisipasi warga dan kreativitas hijau yang segar, Desa Mojorejo menunjukkan wajah baru kampung tertib lalu lintas. Bukan hanya sekadar rambu dan marka jalan, tetapi juga ruang hidup yang nyaman, indah, sekaligus mendidik. (Ananto Wibowo)