
MALANG POST – Pada Agustus hingga September, Tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) bekerja sama dengan Institut Asia Malang, melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Pulotondo, Tulungagung.
Kegiatan ini fokus pada dua inovasi utama: pengembangan aplikasi Si-BUMDes sebagai sistem pencatatan keuangan digital dan pendampingan budidaya maggot sebagai usaha ramah lingkungan serta bernilai ekonomis.
Dalam rilis yang diterima Malang Post, Rabu (17/10/2025), Ketua tim pengabdian, Annisa Fatimah, SST., MSA, menjelaskan, program ini dirancang untuk meningkatkan tata kelola keuangan BUMDes agar lebih transparan dan akuntabel, sekaligus memperkuat unit usaha baru yang mendukung ekonomi sirkular desa.
“Melalui aplikasi Si-BUMDes, pengelolaan kas masuk, kas keluar, hingga laporan keuangan kini dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Sementara budidaya maggot terbukti memberi manfaat sebagai pakan alternatif sekaligus solusi pengelolaan sampah organik desa,” ujar Annisa.
Tim pengabdian telah menyelesaikan pengembangan aplikasi Si-BUMDes dengan desain modul dan formulir digital yang siap digunakan oleh pengelola BUMDes.
Dari sisi teknis, Titania Dwiandini, S.Kom., M.Kom., anggota tim yang membidangi IT, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi yang sederhana namun tepat guna.
Ia menjelaskan, aplikasi Si-BUMDes dirancang agar mudah dioperasikan oleh pengelola BUMDes, meskipun mereka tidak memiliki latar belakang IT. Prinsip utama yang diterapkan adalah kesederhanaan, tampilan ramah pengguna, dan kemampuan menghasilkan laporan keuangan sesuai kebutuhan desa.

Selain itu, Fathimatus Zahro Fazda Oktavia, S.ST., M.Sc., anggota tim yang membidangi akuntansi, menambahkan bahwa aspek keuangan menjadi perhatian utama.
Modul pencatatan disusun mengikuti standar akuntansi sederhana sehingga laporan BUMDes dapat dipahami semua pihak, sekaligus memperkuat akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana desa.
Uji coba budidaya maggot menghasilkan panen perdana sebanyak 3 kilogram, setara 25 persen dari rak budidaya yang dikembangkan bersama masyarakat.
Ketua BUMDes Pulotondo Mulyo, Muhammad Hanan, menyampaikan apresiasi atas pendampingan Polinema. “Kami merasa terbantu dengan adanya aplikasi keuangan, karena pencatatan sebelumnya masih manual. Budidaya maggot juga memberi harapan pendapatan desa dan menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.
Selama program berlangsung, tim menggelar pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), dan praktik langsung bersama pengelola BUMDes serta warga desa. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif dalam praktik budidaya maggot maupun simulasi pencatatan keuangan digital.
Dampak dan manfaat jangka panjang
- Meningkatnya kapasitas SDM desa dalam memahami transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola keuangan desa secara profesional.
- Lingkungan desa menjadi lebih bersih melalui pengelolaan sampah organik yang terhubung dengan peluang usaha baru berbasis ekonomi hijau.
- Inovasi ini berpotensi direplikasi di desa-desa lain di Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya melalui publikasi artikel ilmiah dan modul praktis.
Hasil pengabdian ini akan dipublikasikan sebagai artikel ilmiah dan modul sederhana yang bisa direplikasi oleh desa-desa lain. Penerapan Si-BUMDes diharapkan menjadi langkah awal menuju tata kelola keuangan desa yang lebih profesional, memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat.
Program ini menunjukkan komitmen Polinema dalam transfer ilmu serta penerapan hasil riset untuk memenuhi kebutuhan nyata masyarakat desa. (M Abd Rachman Rozzi)