
MALANG POST – Organisasi Angkutan Darat (Organda) menilai, konsep Trans Jawa Timur (Jatim), masih belum matang. Karena itulah, Organda menolak rencana tersebut. Apalagi akan berdampak pada nasib banyak orang.
Penolakan itu disampaikan Sekretaris Organda, R. Purwono Tjokro, saat menjadi narasumber talk show di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (17/9/2025).
Purwono juga menjelaskan, dulu sempat ada wacana soal BTS, tapi tidak ada ujungnya. Justru ada lagi yang baru konsep Trans Jatim ini.
“Bahkan setelah kami ikut dengar pendapat dengan DPRD Kota Malang, terlihat semuanya belum matang. Baik secara regulasi sampai kajiannya,” kata Purwono.
Pihaknya berharap, ketika semua sudah jelas, maka bisa jadi Trans Jatim menjadi jawaban soal transportasi publik Kota Malang yang perlu penataan.
Penolakan terhadap wacana masuknya Trans Jatim ke Kota Malang, juga disampaikan Ketua Forum Komunikasi Jalur Angkot, Stefanus Hari Wahyudi.
“Karenakan sampai sekarang, belum ada kejelasan terkait konsep sampai nasib para driver di Kota Malang,” tegasnya.
Padahal di Kota Malang ini, lanjut Stefanus, ada 800 driver angkutan yang sampai sekarang masih mencoba bertahan, di tengah kondisi eksistensi angkutan yang tergeser.
Stefanus menambahkan, ketika dasarnya jelas, termasuk soal nasib driver angkutan kota, maka pihaknya akan setuju.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi menjelaskan, sampai saat ini dari DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang, juga belum ada keputusan resmi soal Trans Jatim yang akan masuk ke Kota Malang.
Pihaknya juga masih menunggu, akan seperti apa secara teknis Trans Jatim. Sehingga nanti akan ada komunikasi juga dengan Pemprov Jawa Timur.
“Saat ini, kami belum mampu memberikan penjelasan detail, karena memang belum ada perencanaan detail soal ini,” ujar politisi PKB ini.
Itulah sebabnya, untuk mencarikan solusi terkait banyaknya penolakan Trans Jatim, pihaknya akan mengajak Organda untuk komunikasi bersama Pemprov Jatim, soal wacana Trans Jatim masuk Malang.
“Berhubung banyak angkutan yang mengkhawatirkan nasib mereka, maka nanti akan sama-sama berunding untuk cari solusi terbaiknya.”
“Apalagi saat ini informasi masih belum utuh. Karena komunikasi bersama belum dilakukan. Sehingga banyak respon-respon negatif di luar soal rencana Trans Jatim ini,” demikian sebutnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)